Kamis 12 Jan 2017 15:38 WIB

Hanya di Jepang, Bayar Pajak Langsung Dapat Daging Sapi Gratis

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Daging Sapi (Ilustrasi)
Foto: NORTHSTARBISON
Daging Sapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ada cara unik yang dilakukan sebuah kota di Jepang untuk menarik warganya membayar pajak. Kota Yamanouchi di prefektur Nagano Jepang memberikan imbalan langsung bagi warga yang membayar pajak dengan daging sapi gratis. Imbalan ini bisa didapatkan warga saat membayar pajak sebesar lebih dari 50 ribu yen atau sekitar Rp 5,8 juta.

Dengan membayar pajak itu, warga akan mendapat 3 kilogram atau 6,6 pon daging sapi bermutu tinggi. Selain daging sapi, imbalan pajak lainnya yang ditawarkan berupa minuman khas daerah setempat. Semua itu merupakan bagian dari program Furusato Nozei yakni sistem menyalurkan sebagian dari pajak seseorang untuk membantu desa yang populasinya jatuh serta pendapatannya menyusut. Sistem tersebut sudah dimulai sejak 2008.

Program pemberian imbalan tersebut disebut Belying. Setiap orang bebas mengirimkan uang ke mana saja lalu akan menerima produk lokal sebagai hadiah. Misalnya ke Hokkaido, di sana terkenal karena makanan laut, susu, dan banyak makanan lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di sisi lain, Tokyo Setagaya Ward memperkirakan sistem itu akan mendukung penerimaan pajak hingga 16 miliar yen atau 14 juta dolar AS sampai Maret. Divisi Perencanaan Kebijakan Akihiro Sasabe mengatakan, Jumlah tersebut cukup untuk membangun lima sekolah pembibitan.

Setagaya merupakan daerah dengan 900 ribu penduduk yang memiliki krisis perawatan anak terburuk di Jepang. Lebih dari 1.000 anak di sana diperkirakan kehilangan pendapatan lebih untuk Furusato Nozei dibandingkan kota lain di Tokyo pada tahun fiskal ini. Sasabe mengatakan, penawaran pajak menarik itu adalah hadiah hemat seperti tiket museum, yang membantunya membawa 15,8 juta yen pada fiskal tahun lalu.

Sebagai perbandingan, Miyakonojo mempunyai hampir 164 ribu penduduk, dan menarik 42 miliar yen melalui sistem sama pada periode sama. Di antara 1.700 lebih kota di Jepang, Miyakonojo memiliki daging sapi, babi, ayam, dan minuman keras shochu sebagai imbalan untuk mengarahkan pajak ke daerahnya.

"Fokus utamanya adalah untuk mempromosikan kota kami. Kami hanya menawarkan hadiah yang dibuat di Miyakonojo, dan dampaknya besar bagi perekonomian lokal," ujar Shuichi Nomiyama, seorang pejabat yang menjalankan program pajak kota, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis, (12/1).

Nomiyaman memperkirakan, lebih dari 90 persen orang yang ikut program tersebut tidak berasal dari Miyakonojo.  "Kami sangat menyadari bahwa sebagian penerimaan pajak di perkotaan disumbangkan kepada kami. Kita hanya bisa membalas budi dengan cara melakukan apa yang bisa kita lakukan secara lokal," ujar Nomiyama. Dia mengatakan pajak tersebut telah menciptakan lapangan pekerjaan, membayar dokter gigi, pusat pendidikan anak, dan program komunitas lain.

Meningkatnya persaingan di antara kota telah menarik peringatan dari Menteri Dalam Negeri Sane Takaichi. Ia mengatakan sejak 2015, bahwa kota-kota tidak harus meminta pajak dengan menawarkan hadiah uang tunai atau seperti voucher belanja dan lainnya.

Namun sistem itu berhasil mencapai rekor hingga 165 miliar yen pada tahun fiskal lalu. Sekarang bahkan ada situs komersial yang menampilkan bagaimana cara wajib pajak berbelanja di seluruh wilayah Jepang untuk memaksimalkan imbalan pajak yang mereka bayarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement