REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Ecky Awal Mucharam menilai belum ada kebijakan komprehensif dan berkelanjutan dalam menanggulangi melonjaknya harga pangan yang terus berulang. Ia mengatakan kebijakan pemerintah saat ini masih bersifat reaktif dan belum secara sungguh-sungguh mendesain kebijakan yang menyentuh secara tepat akar persoalan.
Lonjakan harga pangan setiap tahun yang terus berulang, kata Ecky, harusnya didekati dengan manajemen peningkatan produksi dan manajemen pasokan (stock management) yang baik.
“Seringkali kita melihat untuk komoditas yang musiman selalu harga jatuh saat panen berlimpah dan harga membumbung saat panen terbatas. Ini harusnya bisa diselesaikan jika ada kebijakan manajemen pasokan yang baik. Kita belum melihat ini, padahal negara-negara lain sudah jalan,” kata Ecky di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (10/1).
Harga cabai yang melambung beberapa pekan terakhir di sejumlah pasar di Tanah Air telah dikeluhkan masyarakat luas. Fluktuasi harga ini, menurut Ecky, sebenarnya sudah menjadi masalah klasik di Tanah Air. Persoalan fluktuasi harga pun tidak hanya membelit komoditas cabai merah, fluktuasi harga yang cukup tinggi pernah terjadi pada komoditas lain, seperti bawang, beras hingga daging sapi.
Kondisi ini sekali lagi membuktikan pemerintah belum memiliki solusi tepat mengatasi problem harga pangan, utamanya hortikultura. Hal ini harus menjadi alarm pengingat yang serius bagi pemerintah, karena potensial terjadi pada komoditas kebutuhan pokok rakyat yang lainnya.
Padahal seharusnya dengan manajemen data komoditas yang valid serta manajemen pasokan yang baik, menurutnya, hal seperti ini mudah diatasi. Prinsipnya harus ada peningkatan produksi, ketersediaan data yang akurat dan manajemen stok. "Kalau ada yang tidak berjalan tentu akan berulang kembali, termasuk untuk komoditas yang lain,” jelas anggota Komisi XI DPR RI itu.