Kamis 12 Jan 2017 02:56 WIB

Kembangkan UMKM, Bank Mandiri Bentuk Rumah Kreatif BUMN di Jatim

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
UMKM
Foto: Antara/Irfan Anshori
UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Mandiri memperkenalkan tiga Rumah Kreatif BUMN (RKB) Bank Mandiri di wilayah Jawa Timur, yakni di Surabaya, Trenggalek dan Ponorogo. Rumah kreatif ini didirikan guna memperkuat dukungan kepada perkembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Dengan tambahan ketiga RKB tersebut kini telah terdapat sebanyak 17 RKB Bank Mandiri yang akan dihadirkan Bank Mandiri di Seluruh Indonesia. Wilayah lain yang juga menjadi lokasi kehadiran RKB Bank Mandiri yakni Bogor dan Cilegon di Jawa Barat, Kupang (NTT), Lampung Utara (Lampung), Pekanbaru (Riau), dan Lubuk Linggau (Sumatra Selatan).

Berikutnya ada di Semarang (Jawa Tengah), Pontianak (Kalimantan Barat), Penajem Paser Utara (Kalimantan TImur), Gorontalo (Gorontalo), Gowa (Sulawesi Selatan), Banggai (Sulawesi Tenggara), Ambon (Maluku) dan Wamena (Papua).

Rumah Kreatif BUMN merupakan program sinergi BUMN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan bagi UMKM guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. Rumah kreatif BUMN ini akan berperan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, keberadaan Rumah Kreatif BUMN Bank Mandiri ini dimaksudkan sebagai implementasi dari komitmen perseroan dalam memberdayakan UMKM secara berkelanjutan. Ini agar dapat menjadi go digital dan semakin layak mendapatkan akses pendanaan dari lembaga pembiayaan.

Di Rumah Kreatif BUMN ini, pelaku UMKM akan mendapatkan manfaat seperti digitalisasi usaha melalui portal e-commerce blanja.com, seleksi UMKM potensial untuk pengembangan usaha lanjutan, serta pelatihan pengembangan kewirausahaan terkait proses produksi, bahan baku, packing, branding dan pengelolaan keuangan.

"Kami berharap setidaknya ada sebanyak 10 pelaku UMKM yang bisa go digital di setiap RKB Bank Mandiri pada setiap bulannya,” ungkap Kartika saat meresmikan RKB Bank Mandiri di Surabaya dan Trenggalek, Jawa Timur pada Rabu (11/1).

Di samping itu, pelaku UMKM juga dapat bergabung dalam jejaring dengan pengusaha lain di Indonesia, termasuk jejaring alumni program Wirausaha Muda Mandiri (WMM).  “Tentu saja, UMKM peserta RKB Mandiri juga berpotensimendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Mandiri dan perusahaan anak dalam bentuk produk KUR, Kredit Usaha Mikro, serta produk dan layanan perbankan penunjang usaha lainnya, termasuk investasi dari PT Mandiri Capital Indonesia bagi UMKM di bidang financial technology,” tutur Kartika.

Adapun pelaku UMKM yang menjadi target program RKB Bank Mandiri, adalah pelaku UMKM yang menjadi nasabah Bank Mandiri segmen micro banking, penerima program KUR Bank Mandiri, alumni Program Kemitraan Bank Mandiri serta UMKM lain yang berlokasi di sekitar RKB Mandiri.

Dalam program ini, Bank Mandiri juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, antara lain PT Telkom (Persero) Tbk untuk pemanfaatan portal e-commerce Blanja.com, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) untuk pembinaan pengembangan UMKM, serta dengan Nurbaya Initiative untuk pendataan dan sistem manajemen merchandise hasil produksi UMKM peserta RKB.

“Kami juga bersinergi dengan Lembaga Pelatihan UKM milik perguruan tinggi negeri di setiap lokasi RKB Bank Mandiri dan para alumni program Wirausaha Muda Mandiri di wilayah. Hal ini mengingat mereka memiliki pemahaman tentang pemanfaatan kearifan lokal yang potensial bagi pelaku UMKM,” jelas Kartika.

Di samping program RKB, Kartika menambahkan, pengembangan UMKM oleh Bank Mandiri juga dilakukan melalui pembiayaan segmen micro banking. Per akhir Desember 2016, penyaluran kredit mikro Bank Mandiri (bank only) tercatat sebesar Rp 39,196 triliun, tumbuh 17,6 persen secara year on year, dengan jumlah debitur sebanyak 1.207.656 pelaku UMKM.

Adapun di wilayah Jawa Timur, penyaluran kredit mikro pada akhir tahun lalu mencapai Rp 4,986 triliun, naik 34,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement