Ahad 08 Jan 2017 00:59 WIB

BI Kota Tasik Sebut Uang Baru Belum Beredar Akibat Masih Disimpan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Warga memperlihatkan lembaran uang baru yang baru ditukarnya di kas keliling, Di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (20/12).
Foto: Mahmud Muhyidin
Warga memperlihatkan lembaran uang baru yang baru ditukarnya di kas keliling, Di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Tasikmalaya Wahyu Purnama mengatakan peredaran pecahan uang baru masih terhambat. Sebab terdapat tren fenomena menyimpan uang jika terjadi penerbitan pecahan uang baru.

Wahyu mengatakan sosialisasi pecahan uang baru sudah dilakukan baik ke tingkat perusahaan maupun masyarakat umum. Tetapi ia menyadari bahwa setiap peredaran pecahan uang baru pastinya akan terlambat. Sebab ada saja masyarakat yang memilih menyimpan pecahan uang barunya terlebih dahulu. Menurutnya, terdapat kebanggaan dalam diri masyarakat jika mempunyai pecahan uang baru.

"Fenomena uang baru selalu dikumpulkan dulu belum dibelanjakan. Kalau sudah bosan baru dibelanjakan. Kemungkinan masih nahan, sebab ada kebanggaan punya uang baru," katanya di kantornya.

Di sisi lain, ia mensyukuri tak ada penolakan dari masyarakat ketika sosialisasi pecahan uang baru. Hanya saja, ada sejumlah masyarakat yang sempat mengira pecahan uang baru sebagai mainan lantaran ukurannya yang berbeda dari pecahan uang sebelumnya.

"Sosialisasi begitu masif sekarang, di Tasik sudah berturut turut kami sampaikan ini ada uang baru tapi dalam perkembangan terakhir belum ada penolakan, walau sempat dikira uang mainan," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement