Rabu 04 Jan 2017 09:36 WIB

Polusi Parah, Perusahaan Cina Abaikan Larangan Berhenti Produksi

Cina imbau warganya bersepeda untuk mengurangi polusi. Ilustrasi.
Foto: AP
Cina imbau warganya bersepeda untuk mengurangi polusi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menuding beberapa perusahaan, Selasa (3/1), melanggar langkah mengurangi kabut asap selama periode polusi yang berbahaya.

Dilansir dari Morning Star, Rabu (4/1), Kementerian Perlindungan Lingkungan mengatakan 10 tim inspeksi menemukan sejumlah perusahaan meneruskan produksi meski pemerintah melarang. Perusahaan tersebut tidak sesuai dengan langkah mengurangi emisi.

Sebanyak 24 kota di Cina berada dalam siaga merah polusi, peringatan tertinggi di Cina. Saat otoritas mengeluarkan siaga merah, sejumlah manufaktur perusahaan diminta menghentikan produksi. Kendaraan yang mengeluarkan polusi parah juga dilarang di jalanan.

Kementerian telah mengeluarkan hukuman setelah menemukan lebih dari 500 situs konstruksi dan perusahaan, termasuk perusahaan pertanian, kimia dan baja, serta 10 ribu kendaraan melanggar rencana penanggulangan polusi. Siaga tersebut awalya berakhir Ahad lalu, namun otoritas memperpanjang hingga tiga hari karena kabut asap masih ada.

Ibu Kota dan kota lain di Cina utara dan tengah diselimuti kabut asap tebal pada Senin. Hal itu memicu penundaan penerbangan dan menutup jalan-jalan utama.

Polusi udara di kota-kota utara di atas ambang aman Otoritas Kesehatan Dunia di level 25 mikrogram per meter kubik dari PM2,5. Pada siang Senin kota-kota di Provinsi Hebei mencapai level 400.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement