REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyatakan inflasi untuk kota Bandar Lampung pada Desember 2016 sebesar 0,70 persen. Ada lima kelompok pengeluaran yang memberikan andil terjadinya inflasi di kota tersebut.
“Ada lima golongan pengeluaran yang memicu inflasi di kota Bandar Lampung, dan dua kelompok pengeluaran lainnya tidak memberikan andil,” kata Kepala BPS Lampung Yeane Irmaningrum di Bandar Lampung, Selasa (3/1).
Kelima kelompok pengeluaran yang memicu inflasi sebesar 0,70 persen yakni, bahan makanan sebesar 0,13 persen, di antaranya; makanan jadi, minuman, rokok tembakau sebesar 0,03 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,43 persen; dan sandang sebesar 0,01 persen.
Selain itu pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,10 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya yakni sekesahatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, tidak memberikan andil inflasi.
Terdapat juga beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, diantaranya sewa rumah, telur, batu bata/batu tela, tarif pulsa ponsel, jeruk, cumi-cumi, kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, cabai rawit dan daging ayam ras.