REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pengelolaan ekonomi di dalam negeri bisa menjadi lebih nasionalis ke depannya. Hal ini mengingat sistem pengelolaan ekonomi negara-negara di dunia yang juga semakin lebih protektif.
“Kita tidak perlu terlalu ikut berlebihan khawatir akan proteksi dunia ini seperti itu, sehingga kita mengelola ekonomi kita tentu ada perubahan-perubahan dari sangat liberal ke lebih nasiolatistik, seperti begitu. Karena itu juga penting bagi kita semuanya,” kata JK di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/1).
JK mengatakan banyak negara yang melakukan perubahan sistem pengelolaan ekonomi menjadi lebih konservatif dan protektif dalam batas-batas tertentu, seperti di Inggris, Uni Eropa, Cina, dan lain-lain. Perubahan sistem pengelolaan ekonomi di dunia tersebut, kata JK, juga berpengaruh terhadap sistem pengelolaan ekonomi di tanah air.
“Kita tentu juga tidak mungkin orang lain nasionalistis, kita terbuka begitu banyak. Coba lihat baru berapa buruh Cina masuk, semua orang sudah marah. Itu juga imbas dari pada pikiran-pikiran yang memikirkan ekonomi suatu negara lebih proteksionis,” ungkapnya.