REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pertumbuhan digit ganda pada tahun 2017 dengan diharapkan mencapai pendapatan Rp 8,24 triliun atau meningkat 25 persen dibandingkan pendapatan yang diperoleh tahun sebelumnya.
"Sebagai pengelola bandara yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisatawan dan pebisnis, sudah saatnya bagi AP II melakukan akselerasi bisnis untuk meningkatkan daya saing di dunia internasional," kata Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu (31/12).
Pendapatan terbesar berasal dari bisnis aeronautika seperti passenger service charge (PSC), biaya pendaratan pesawat, dan pemakaian garbarata yang diproyeksikan mencapai Rp 5,038 triliun. Sementara itu, bisnis non-aeronautika menyumbang pendapatan sebesar Rp 3,208 triliun yang antara lain berasal dari konsesi usaha, sewa ruang, reklame, kargo, dan usaha bidang properti.
Adapun peningkatan pendapatan tahun 2017 diantaranya ditopang oleh beroperasinya sejumlah terminal baru yakni Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta pada awal bulan April 2017, Terminal Internasional Bandara Husein Sastranegara Bandung, Terminal Internasional Supadio Pontianak, Terminal Baru Bandara Depati Amir Pangkalpinang, serta Terminal Baru Bandara Silangit Tapanuli Utara.
"Akselerasi bisnis dilakukan dengan memperluas cakupan bisnis dan melakukan pengembangan usaha secara cepat. Terminal-terminal baru merupakan aset yang dapat dimanfaatkan untuk akselerasi bisnis tersebut," kata Presiden Direktur AP II.
Muhammad Awaluddin memaparkan, aset itu bermanfaat antara lain dengan mendorong AP II lebih aktif mengajak maskapai membuka rute-rute baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional. Dia juga mengutarakan harapannya pada beberapa bandara yang pada tahun 2017 juga dijadwalkan mulai bersiap membuka rute internasional seperti di Bandara Sultan Thaha Jambi.
"Terminal baru dengan berbagai fasilitas terkini juga memberikan kepastian adanya peningkatan pelayanan bagi penumpang pesawat. Kami meyakini peningkatan pelayanan ini dapat turut mendukung pengalaman perjalanan yang baik bagi pebisnis dan wisatawan domestik maupun mancanegara," katanya.
Ia berpendapat bahwa melalui pengoperasian terminal baru ini AP II optimistis jumlah penumpang pesawat akan meningkat, termasuk wisman yang melalui bandara AP II diproyeksikan mencapai 4 juta orang atau naik sekitar 600 ribu orang dari 2016, yang sejalan dengan program Kementerian Pariwisata.
Adapun sepanjang Januari-Desember 2017 diperkirakan total pergerakan penumpang di 13 bandara AP II meningkat 11 persen dibandingkan dengan Januari-Desember 2016 menjadi sebanyak 103,34 juta penumpang.