Senin 26 Dec 2016 19:24 WIB

Indonesia Harus Mulai Bangun Infrastruktur untuk Beralih ke Energi Gas

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memasang jaringan pipa gas bumi. ilustrasi
Foto: foto istimewa
Petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang memasang jaringan pipa gas bumi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat energi, Marwan Batubara menilai jika Indonesia hendak beralih ke pengelolaan dari energi minyak ke energi gas maka Indonesia harus memulai dengan membangun terlebih dahulu infrastruktur energi gas tersebut.

Marwan menjelaskan, wacana peralihan dari sumber energi minyak ke sumber energi gas sudah menjadi isu lama. Namun, realisasi akan wacana ini tak sesanter wacana awalnya. Ia melihat, jika memang Indonesia berkomitmen untuk beralih, maka diperlukan infrastruktur yang kuat untuk mendukung rencana ini.

"Harus ada skema yang jelas. Bangun dulu infrastrukturnya. Apakah akan menggunakan pipa atau LNG. Tak hanya itu, misal dimulai dari hal kecil, yaitu transportasi maka harus dibangun SPBG," ujar Marwan saat dihubungi Republika.co.id, Senin (26/12).

Gas Bumi, Solusi Apindo Jateng demi Bersaing dengan Jatim

Marwan menjelaskan ketika memang penggunaan energi gas hendak dimassifkan berarti perlu ada budaya yang juga dibangun di masyarakat. Marwan menjelaskan, budaya tersebut bisa diciptakan dengan membuat masyarakat tak lagi bergantung pada sumber energi minyak.

"SPBG nya diperbanyak. Dan masyarakat juga harus diberikan jaminan bahwa pasokan aman. Selain itu harganya harus 30 persen di bawah bahan bakar minyak agar masyarakat juga mau beralih," ujar Marwan.

Ia melihat potensi energi gas sangatlah besar. Menurutnya hingga saat ini 40 persen dari produksi gas yang ada masih diekspor ke luar negeri. Peluang sumber sumber gas juga masih banyak yang belum dieksplore.

"Di East Natuna. Di Masela. Ada cadangan yang sangat besar. Kita tinggal memikirkan bagaimana caranya mendistribusikan ini. Nah dimulai dari membangun kilang kilang di sekitar daerah tujuan konsumsi," ujar Marwan.

Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah dengan membangun pipa sepanjang 195 km pada 2016. PGN memperluas jaringan distribusi gas bumi antara lain di Batam, Kepulauan Riau sepanjang 27 km, Muara Karang-Muara Bekasi 42 km, Jawa Barat 43 km, Sidoarjo 32 km, Surabaya 23 km, dan Pasuruan 2 km. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PGN Irwan Andri Atmanto mengatakan infrastruktur tersebut tahun ini sebagian telah beroperasi, sisanya akan selesai antara akhir tahun ini atau 2017.

"PGN akan terus membangun infrastruktur gas bumi ini agar semakin banyak masyarakat, ibu-ibu, pelaku usaha UMKM, komersial, industri dan sektor kelistrikan bisa memanfaatkan dan menikmati energi baik gas bumi yang efisien, aman dan ramah lingkungan," kata dia, melalui siaran pers, belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement