REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut mengomentari fenomena 'om telolet om' yang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ia menghargai masyarakat memulai satu kegemaran tertentu.
"Tapi, kegemaran itu harus dilihat secara lengkap. Apakah kegemaran itu ada manfaatnya, apakah kegemaran itu membahayakan orang,'' kata Budi, saat dihubungi wartawan, Rabu (21/12).
Ia melihat, ada kemungkinan fenomena tersebut bisa membahayakan diri sendiri atau pihak lain yang turut serta menonton. "Jadi kami mengimbau kepada pengguna atau sopir-sopir tidak mengikuti permintaan-permintaan itu," ujarnya.
Menurutnya, permintaan itu sifatnya impulsif yang harus dilakukan pendewasaan bagi masyarakat. Ia juga meminta orang tua agar jangan membiarkan anak-anak punya keinginan atau punya kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat bahkan membahayakan diri sendiri.