Sabtu 17 Dec 2016 15:17 WIB

Belanja Modal BRI Tahun Depan Capai Rp 5 Triliun

Red: Nur Aini
Suasana pelayanan di salah satu kantor Bank BRI
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Suasana pelayanan di salah satu kantor Bank BRI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk 2017 sebesar 11 persen menjadi Rp 5 triliun, dengan alokasi terbesar untuk belanja teknologi informasi sebesar Rp 2,4 triliun.

"Belanja IT sebesar Rp 2,4 triliun, sisanya untuk operasional dan kantor cabang," kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (17/12).

Sebagai gambaran, pada 2016 belanja modal BRI sebesar Rp 4,5 triliun, dengan alokasi belanja IT sebesar Rp2 triliun. Pada tahun ini, BRI juga memulai wahana infrastruktur IT Satelit BRIsat yang diklaim menandai munculnya satelit perbankan perdana di dunia. Haru menerangkan, untuk 2017, alokasi belanja modal sebesar Rp5 triliun belum ditambah investasi untuk pertumbuhan anorganik. Bisnis anorganik bank merupakan pengembangan bisnis luar perusahaan dan penguatan jaringan bank tersebut.

Dalam rencana bisnis anorganik BRI, setidaknya terdapat investasi sekitar Rp 2 triliun untuk akuisisi perusahaan, dan tambahan suntikan modal anak usaha pada 2017.  Emiten bersandi BBRI tersebut merencanakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan sekuritas. Namun, kata Haru, akuisisi tersebut masih menunggu pendirian induk usaha (holding) BUMN sektor keuangan. Jika holding rampung, petunjuk dan peta jalan pertumbuhan bisnis bank akan disesuaikan dengan rencana holding tersebut.

"Kami ingin lihat dulu, apakah menggunakan sekuritas yang sudah ada (milik BUMN), atau yang lain," ujar dia.

Sedangkan untuk suntikan anak usaha, Haru merinci pada 2017, BRI merencanakan untuk menambah modal Bringin Life atau Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Kemudian, suntikan modal untuk BRI Syariah sebesar Rp 500 miliar, dan BRI Multifinance sebesar Rp 500 miliar.

"Untuk BRI Multifinance (pembiayaan), kita akan perluas bisnisnya. Kalau sekarang hanya membiayai transportasi, percetakan, dan alat berat, tahun depan akan perluas ke sektor kendaraan bermotor, alat kesehatan dan konsumer," ujar Haru.

Hingga kuartal III-2016, aset BRI sudah terkumpul Rp 894 triliun. Sedangkan untuk intermediasi perbankan, BRI menargetkan kredit dapat tumbuh 15 persen tahun ini dan naik menjadi 15-17 persen tahun depan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement