Sabtu 17 Dec 2016 07:22 WIB

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Rencana Penurunan Produksi

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik sekitar dua persen pada Jumat (16/12) atau Sabtu (17/12) pagi WIB, karena penguatan dolar AS terhenti dan pasar mengalihkan perhatiannya kembali ke prospek penurunan produksi.

Minyak membalikkan kerugian dalam dua hari terakhir setelah dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada penutupan perdagangan Jumat (16/12), karena investor mengambil keuntungan dari kenaikan baru-baru ini.

Para analis mengatakan pasar yakin tentang keseimbangan kembali pasokan dan permintaan menyusul janji para produsen minyak untuk melaksanakan kesepakatan penurunan produksi. Namun, harga minyak tertekan turun sedikit menyusul berita tentang peningkatan jumlah rig pengeboran AS. 

Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan pada Jumat (16/12) bahwa rig minyak AS yang beroperasi naik 12 rig menjadi 510 rig minggu ini. Ini merupakan tingkat tertinggi sejak akhir Januari.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari bertambah satu dolar AS menjadi menetap di 51,90 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman Februari bertambah 1,19 dolar AS menjadi ditutup pada 55,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement