REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Tengah berharap tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia mampu memperluas peluang pasar bagi pelaku usaha. Ketua Hipmi Jateng, Reza Tarmizi mengatakan saat ini, jumlah pengguna internet di Indonesia hampir setengah dari total populasi. Pada tahun 2017, dia memperkirakan jumlah pengguna internet dapat mengalahkan Jepang yang jumlahnya mencapai 120 juta jiwa.

"Di sini kita punya market, orang Indonesia tidak gagap teknologi. Ini bisa menjadi peluang pasar yang sangat potensial," katanya, Jumat (16/12).

Menurut dia, jika pelaku usaha tidak mengambil peluang tersebut, peluang pasar tersebut akan diambil oleh pihak lain. Dengan makin banyaknya jumlah pengguna internet, dia berharap semakin banyak pula wirausahawan muda yang bermunculan.

"Faktanya, jumlah pengusaha masih sedikit sekali di Indonesia, tidak hanya 1,8 juta, tetapi jutaan manusia yang dibutuhkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih baik. Kita masih ketinggalan dibandingkan Singapura, Vietnam, dan Laos," katanya.

Oleh karena itu, keberadaan wirausahawan sangat diperlukan di Indonesia. "Ada yang bicara kita perlu 2 persen dari total populasi, tetapi ini tidak mencukupi. Untuk bisa menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kita perlu lebih dari 2 persen dari total populasi yang ada," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika