Kamis 15 Dec 2016 13:07 WIB

Sentimen The Fed Naikkan Imbal Hasil di Pasar Obligasi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi.
Foto: seputarforex.com
Obligasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun depan memicu kenaikan imbal hasil surat berharga di pasar keuangan AS sebesar 10-15 basis poin (bps).

Analis Riset Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, The Fed tidak hanya menaikkan FFR sebesar 25 bps tetapi juga lebih hawkish dari pandangan sebelumnya. "Kenaikan tersebut diperkirakan juga mendorong kenaikan imbal hasil obligasi di pasar negara berkembang pada hari ini termasuk Surat Utang Negara (SUN)," ujar Rangga, Kamis (15/12).

Rangga menuturkan, SUN perlahan mulai memfaktorkan sisa sentimen kenaikan FFR targetsemenjak beberapa hari lalu walaupun disertai dengan kenaikan proporsi SUN oleh asing. Ke depan, guncangan akibat kebijakan the Fed yang lebih hawkish akan meminta kenaikan imbal hasil SUN beserta pelebaran selisih dengan surat berharga AS, walaupun hal tersebut diperkirakan hanya berlangsung temporer.

"Sentimen domestik juga masih didominasi faktor negatif seperti meningkatnya ekspektasi inflasi serta pelebaran defisit anggaran,"katanya.

Sementara itu dengan kebijakan the Fed yang lebih hawkish dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, ruang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia, BI 7 Day Repo Rate tertutup pada 2017. Meskipun kemungkinan untuk naik, kata Rangga, tapi belum terlalu tinggi.

"Kenaikan inflasi yang jauh di atas ekspektasi bisa meminta kenaikan BI RR rate lebih dini dari perkiraan kami saat ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement