REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kondisi perekonomi Indonesia saat ini, ternyata tidak selesu seperti yang dipersepsikan banyak pihak. Bahkan, menurut Associate Director Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Achmad Razaki, pasar Indonesia memiliki daya beli yang cukup baik, terutama di beberapa titik justru cukup kuat.
Salah satu indikatornya, menurut Achmad, adalah saat penjualan produk premium Panasonic di Jakarta September lalu. "Saat itu kami meluncurkan satu set audio system dengan harga Rp 650 juta per set. Dalam waktu tiga jam terjual tiga set," ujar Achmad saat Peluncuran Lemari Es BB Series dan Mesin Cuci Seri 7 di The Papandayan Hotel,Selasa petang (13/11).
Selain itu, dia mengatakan, dalam kurum waktu yang sama, Panasonic menjual set peralatan elektronik seharga Rp 75 juta per set sebanyak 13 set. Jika dirata-ratakan, dalam kegiatan tersebut Panasonic mendapatkan omzet Rp 2 miliar hingga Rp 2,5 miliar per jam. "Ini menunjukkan bahwa sebenarnya daya beli masyarakat itu ada," katanya.
Menurut Achmad, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia masih ada, tapi tinggal bagaimana pelaku usaha memenuhi kebutuhan pasar melalui produknya. Oleh karena itu, Panasonic hadir memenuhi kebutuhan pasar akan produk elektronik yang efisien, higienis, dan ramah lingkungan.
Dengan konsep tersebut, menurut dia, sejak 2014, untuk produk elektronik kebutuhan rumah tangga (home appliances) Panasonic mencetak pertumbuhan di atas 50 persen per tahun.
Saat ini, kata dia, dari sisi market share Panasonic menempati posisi ketiga secara nasional dan membidik posisi pertama pada 2018. Strategi yang dilakukan untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan meningkatkan touch point, seperti pertokoan, distributor dan rekanan. "Kami juga melakukan roadshow ke tujuh kota, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Jambi, dan lainnya," katanya.
Panasonic, menurut dia, juga terus meningkatkan kegiatan exhibition utuk memberikan pengalaman bagi calon konsumennya, termasuk di Bandung. Ia mengatakan, pasar Bandung dan Jabar pada umumnya menjadi salah satu fokus bidikan Panasonic tahun ini.
Sementara menurut Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Hiroyoshi Suga, dibidiknya Jabar secara khusus, karena populasinya yang besar. Ia mengatakan, bagi Panasonic, posisi Jabar setara dengan Jakarta Bogor Depok Tengarang dan Bekasi (Jabodetabek).