Selasa 13 Dec 2016 18:04 WIB

Bank Panin Dubai Syariah Catat Pertumbuhan Positif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Tekhnologi dan Operasi Bank Panin Dubai Syariah Edi Setiawan, Direktur Bisnis Bank Panin Dubai Syariah Doddy Permadi Syarief, serta Direktur dan Manajemen Risiko Budi Prakoso (dari kiri) menyampaikan paparannya dalam Public Expose PT Bank Panin
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Tekhnologi dan Operasi Bank Panin Dubai Syariah Edi Setiawan, Direktur Bisnis Bank Panin Dubai Syariah Doddy Permadi Syarief, serta Direktur dan Manajemen Risiko Budi Prakoso (dari kiri) menyampaikan paparannya dalam Public Expose PT Bank Panin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk mencatat pertumbuhan positif pada September 2016. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aset sebesar 15,47 persen (yoy) dari Rp 7,06 miliar pada September 2015 menjadi Rp 8,15 miliar pada September 2016.

Selain itu, pembiayaan juga meningkat sebesar 6,13 persen dari Rp 5,55 miliar pada September 2015 menjadi Rp 5,88 miliar per September 2016.

Direktur Bank Panin Dubai Syariah Doddy P Syarief mengatakan, pada 2017 Panin Dubai Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan sekitar 19 persen dan akan fokus pada sektor komersial yang selama ini menjadi kekuatan bank tersebut. Doddy menyebut, Panin Dubai Syariah telah menjalankan restrukturisasi pembiayaan yang bermasalah sehingga dapat menekan NPF gross di angka 2,87 persen dan NPF nett di kisaran 1,7 persen.

"Kami optimistis pada Desember 2016 NPF gross bisa turun di bawah dua persen karena kami telah melakukan restrukturisasi dengan baik, dan ini tercermin dari penghargaan yang kami dapatkan bahwa kami masih menjadi bank syariah yang terbaik di Buku II," ujar Doddy di Jakarta, Selasa (13/12).

Sebanyak 60 persen pembiayaan Panin Dubai Syariah bergerak ke sektor komersial dan corporate sedangkan 40 persen ke ritel. Ke depan, Panin Dubai Syariah masih akan belajar untuk masuk ke sektor ritel yang lebih besar.

Doddy mengakui bahwa, sektor ritel memang memiliki margin yang besar namun untuk masuk ke sektor ini juga membutuhkan jaringan dan infrastruktur teknologi yang besar pula. Menurutnya, pengembangan pembiayaan ke sektor ritel membutuhkan waktu antara 2-3 tahun.

"Untuk ritel saat ini kami lebih ke konsumer, perdagangan, multifinance, dan ada kerja sama juga dengan koperasi serta BMT," kata Doddy.

Direktur Panin Dubai Syariah Edi Setijawan mengatakan, pertumbuhan pembiayaan sampai akhir Desember 2016 diperkirakan bisa mencapai antara Rp 6,2 triliun-Rp 6,4 triliun. Sejauh ini Panin Dubai Syariah mampu melakukan restrukturisasi dan penjadwalan ulang dengan baik sehingga dapat menekan NPF.

"Setoran penambahan modal belum ada karena CAR kami masih optimal yakni di kisaran 19,86 persen per September 2016," ujar Edi.

Panin Dubai Syariah juga dapat menjaga rasio FDR di angka 95 persen. Saat ini Panin Dubai Syariah memiliki 19 jaringan kantor yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Makassar, Lampung, Palembang, dan Medan.

Pada 2016 ini, Panin Dubai Syariah telah menambah 8 jaringan kantor diantaranya di Solo dan Jogja, sedangkan jaringan kantor di Mataram rencananya akan diresmikan pada 21 Desember 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement