Selasa 13 Dec 2016 11:13 WIB

Bank Syariah Bukopin Buka Layanan di Kantor Cabang Bank Induk

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kesibukan karyawan Bank Syariah Bukopin (BSB) di Kantor BSB, Jl RE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (13/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kesibukan karyawan Bank Syariah Bukopin (BSB) di Kantor BSB, Jl RE Martadinata, Kota Bandung, Kamis (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Bukopin (BSB) bekerja sama dengan PT Bank Bukopin, Tbk dalam bentuk pemanfaatan kantor sebagai outlet layanan syariah dengan konsep Layanan Syariah Bank (LSB). Konsep ini memberikan layanan transaksi serta pemasaran produk dan jasa BSB, dalam rangka percepatan pertumbuhan bisnis karena keterbatasan outlet yang tersedia.

Direktur Bisnis BSB Aris Wahyudi mengatakan, konsep LSB tersebut akan dilakukan di 74 cabang Bank Bukopin dan saat ini yang sudah terisi yakni sebanyak 64 kantor cabang Bank Bukopin di seluruh Indonesia. Konsep LSB tersebut baru berjalan pada 2016, dan saat ini BSB telah mengajukan tambahan untuk perizinan LSB untuk sekitar 60 cabang Bukopin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Investasinya nyaris tidak ada dan kita hanya menempatkan marketing saja, jadi modelnya chanelling," ujar Aris di Jakarta, Selasa (13/12).

Aris menambahan, marketing tersebut bergerak untuk funding maupun lending dan akan mencari nasabah di sekitar outlet. Menurutnya, dengan pelaksanaan konsep LSB, nantinya Bank Bukopin akan mendapatkan insentif salah satunya yakni kemudahan dalam mendirikan kantor cabang baru. Pada 2016 ini, BSB telah mengajukan perizinan untuk membuka tiga kantor cabang tetapi yang disetujui hanya satu yakni di Komplek Masjid Sunda Kelapa Jakarta. Rencananya, kantor cabang BSB di Masjid Sunda Kelapa Jakarta akan diresmikan dalam waktu dekat.

Pada tahun depan, BSB sudah mengajukan izin untuk membuka kantor cabang di Pekanbaru dan Denpasar. Aris mengatakan, kedua kota ini dipilih karena dinilai memiliki pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah kondisi perlambatan ekonomi nasional. Di Pekanbaru, BSB sudah memiliki calon-calon nasabah dengan total sekitar 150 nasabah yang terdiri dari Amal Usaha Muhammadiya (AUM). "Rencana ini sudah kami masukkan dalam RBB tahun depan," kata Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement