Sabtu 10 Dec 2016 12:40 WIB

JK Dorong Masyarakat Tingkatkan Produktivitas Perkebunan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan media usai membuka Seminar Breakfast Meeting Masa Depan Ekonomi Indonesia, Jakarta, Kamis (8\12).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan media usai membuka Seminar Breakfast Meeting Masa Depan Ekonomi Indonesia, Jakarta, Kamis (8\12).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan daerah penghasil produk makanan harus meningkatkan produktivitas perkebunannya. Sebab, makanan merupakan komoditas yang tidak akan terpengaruh oleh kondisi pelambatan ekonomi dunia.

"Kenapa daerah seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah tidak mengalami masalah dalam keadaan ekonomi melambat. Karena yang diproduksi makanan. Makanan tidak berpengaruh keadaan ekonomi dunia. Jadi ini agar terus ditingkatkan coklat, jagung," kata JK saat meresmikan sejumlah proyek infrastruktur di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (10/12).

Menurutnya, hasil produktivitas perkebunan dan pertanian seperti coklat dan kopi akan tetap dibutuhkan oleh masyarakat meski ekonomi melemah. Karena itu, daerah yang maju dengan hasil produktivitas makanan tidak akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi dunia.

Selain meningkatkan hasil produktivitas perkebunan dan pertanian, pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan pun perlu dilakukan. Sehingga dapat mendorong kemakmuran masyarakat di suatu daerah.

"Oleh karena itu, proses pembangunan yang merakyat seperti ini harus ditingkatkan," ujarnya.

Bahkan, pemerintahan akan memberikan kredit bunga ringan sehingga dapat membantu masyarakat meningkatkan produktivitas pertaniannya. Lebih lanjut, untuk mencapai kemakmuran masyarakat pun juga diperlukan kondisi keamanan yang stabil. Karena itu, JK meminta agar masyarakat dapat meningkatkan keamanan dengan saling bekerjasama dengan masyarakat lainnya, tanpa memandang suku dan keyakinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement