Sabtu 10 Dec 2016 06:20 WIB

Harga Minyak Dunia Naik

Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia naik pada Jumat waktu New York atau Sabtu (10/10) pagi WIB. Kenaikan harga minyak didorong karena pasar berharap pertemuan produsen-produsen non-OPEC selama akhir pekan akan menyetujui pemangkasan produksi untuk memperkuat kesepakatan OPEC guna membatasi produksi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, meningkat 0,66 dolar AS menjadi menetap di 51,50 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah 0,44 dolar AS menjadi ditutup pada 54,33 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Para investor saat ini fokus pada pertemuan antara produsen-produsen OPEC dan non-OPEC yang dapat menghasilkan kesepakatan untuk memangkas produksi minyak mentah lebih lanjut. Para analis mengatakan tampaknya pasar cukup optimis tentang hasil yang akan datang.

OPEC pada 30 November memutuskan untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1,2 juta barel per hari (bph), menetapkan pagu produksi minyak di 32,5 juta barel per hari. Pengurangan produksi ini berlaku mulai 1 Januari 2017. Ini merupakan pemotongan produksi minyak pertama kartel sejak 2008. Pengurangan ini sedang dikoordinasikan dengan negara produsen non-OPEC, Rusia, yang berjanji akan memangkas produksinya 300 ribu barel per hari. Namun, penguatan dolar AS dan peningkatan jumlah rig pengeboran minyak AS yang beroperasi menahan kenaikan harga minyak lebih lanjut.

Dolar naik terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat, membuat minyak lebih mahal untuk pembeli dunia yang menggunakan mata uang lainnya. Juga pada Jumat, perusahaan jasa ladang minyak AS Baker Hughes melaporkan bahwa jumlah rig minyak yang beroperasi di ladang-ladang AS naik 21 rig menjadi 498 rig, menandai kenaikan keenam minggu berturut-turut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement