Kamis 08 Dec 2016 11:15 WIB

Imbal Hasil SUN di Bawah 8 persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun mulai kembali ke bawah 8 persen sejalan dengan kepemilikan asing yang bertambah.

Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, hal itu sejalan dengan pandangannya bahwa walaupun ada ekspektasi kenaikan Fed rate, likuiditas global akan tetap terjaga paling tidak hingga tengah tahun depan.

"Risiko inflasi naik akan memberikan dorongan naik ke imbal hasil, tetapi cenderung terbatas,"ujar Rangga, Kamis (8/12).

Di sisi lain, harapan penguatan kurs rupiah akibat ekspektasi adanya aliran dana masuk baik akibat surplus perdagangan atau terkait repatriasi amnesti pajak, juga memberikan tambahan daya tarik bagi SUN.

"Ruang penurunan imbal hasil SUN masih tersedia walaupun mulai terbatas. Fokus saat ini tertuju pada pertemuan ECB malam nanti serta FOMC meeting minggu depan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement