REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (7/12) dibuka menguat 31 poin atau 0,2 persen di Rp 13.339 per dolar AS. Rupiah terus menguat hingga 13.327 per dolar AS pada pukul 09.15 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, rentang gerak rupiah hari ini berada di kisaran Rp 13.312,00 - 13.362,50 per dolar AS. Sebelumnya pada perdagangan Selasa (6/12) rupiah ditutup di Rp 13.370 per dolar AS.
Analis Riset Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menilai ruang penguatan rupiah terbuka, sedangkan faktor global mendominasi. Rupiah kembali menguat tajam pada perdagangan Selasa, kali ini bersamaan dengan penguatan kurs di Asia terhadap dolar.
"Penguatan harga minyak dan sentimen dolar lemah masih menjadi pemicu utama selain sentimen positif dari domestik,"ujar Rangga, Rabu (7/12).
Menurut Rangga, hari ini rupiah bisa melemah merespon penguatan dolar index dan pelemahan harga minyak malam tadi walaupun aliran dana asing yang masih cukup besar, terutama ke pasar obligasi, bisa menjaga sentimen penguatan rupiah hingga akhir tahun.
"Faktor global akan lebih mendominasi pergerakan rupiah hingga pekan depan, di mana FOMC meeting yang diperkirakan menaikan Fed rate dijadwalkan," jelasnya.
Sementara itu dolar AS semakin lemah di perdagangan Asia kemarin walaupun tadi malam mulai kembali kuat seiring dengan melemahnya harga minyak mentah. Pelemahan euro menjelang pertemuan ECB Kamis mendatang yang diharapkan mengumumkan kebijakan yang lebih ekspansif, juga membantu penguatan dolar.
"Pagi ini ditunggu cadangan devisa Cina yang diperkirakan turun mengingat pelemahan tajam yuan sepanjang bulan lalu," katanya.