Rabu 07 Dec 2016 06:43 WIB

Dolar AS Menguat Didukung Data Ekonomi Positif

 Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menghitung mata uang dolar di money change. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (6/12) atau Rabu (7/12) pagi WIB, karena investor memilah-milah sejumlah data ekonomi dari negara tersebut.

Departemen Perdagangan mengumumkan, Selasa (6/12), defisit barang dan jasa AS naik 6,4 miliar dolar AS dari angka direvisi September menjadi 42,6 miliar dolar AS pada Oktober, umumnya sejalan dengan konsensus pasar. 

Dalam laporan terpisah, departemen mengatakan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur pada Oktober, naik untuk bulan keempat berturut-turut, meningkat 12,5 miliar dolar AS atau 2,7 persen menjadi 469,4 miliar dolar AS. Ini mengikuti peningkatan 0,6 persen pada September.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan, Selasa (6/12), produktivitas kerja sektor usaha non pertanian AS meningkat pada tingkat tahunan 3,1 persen di kuartal ketiga tahun ini.

Para analis mengatakan data ekonomi baru-baru ini secara keseluruhan positif, memperkuat spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada bulan ini. Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 100,510 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0715 dolar AS dari 1,0775 dolar AS, dan poundsterling merosot ke 1,2680 dolar AS dari 1,2724 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7457 dolar dari 0,7481 dolar.

Dolar AS dibeli 114,00 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,75 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 1,0107 franc Swiss dari 1,0061 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3285 dolar Kanada dari 1,3254 dolar Kanada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement