Selasa 06 Dec 2016 01:43 WIB

Bank Mandiri Perluas Layanan Melalui Loket Agen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
 Warga menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Rabu (1/7).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menargetkan tambahan loket-loket layanan branchless banking sekitar 12 ribu loket agen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng PT Dian Kencana Puri Prima (DKPP), distributor salah satu perusahaan telekomunikasi nasional untuk memperluas akses layanan branchless banking itu.

PT Dian Kencana Puri Prima (DKPP), distributor salah satu perusahaan telekomunikasi nasional, merupakan pemberi referral loket-loket atau toko penjual pulsa di bawah kelolaannya. Kerja sama ini dilakukan guna menjangkau masyarakat yang masih belum menggunakan jasa perbankan (unbanked).

Peluncuran kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Digital Banking dan Technology Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans, dan Direktur Utama DKPP, Dian Hariani, dan disaksikan oleh Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Kartini Sally, di Jakarta, Senin (5/12).

Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Kartini Sally mengatakan, saat ini transformasi industri telekomunikasi semakin bergerak ke arah layanan data dan pertumbuhan PDB Sektor Telekomunikasi selalu berada di atas nasional selama 6 tahun terakhir. Namun pertumbuhannya turun dari double digit menjadi single digit.

Dari sisi demand, besarnya jumlah penduduk dan kebutuhan penggunaan telekomunikasi menjadi penarik dari industri telekomunikasi. “Besarnya jumlah penduduk di Indonesia adalah salah satu driver tingginya pertumbuhan telekomunikasi di Indonesia," kata Kartini.

Hal ini terbukti dengan jumlah pelanggan mobile (pengguna sim card) terus bertambah hingga melebihi jumlah penduduk. Sehingga ini merupakan peluang bagi DKPP untuk terus mengembangkan layanan berbasis teknologi dan jaringan. Melalui kerja sama ini, kata Kartini, diharapkan masyarakat khususnya segmen unbanked dapat melakukan transaksi keuangan dengan mudah dan aman.

"Mereka cukup datang ke toko-toko pulsa milik DKPP untuk melakukan transaksi dasar keuangan seperti penyetoran atau penarikan tunai dari rekening melalui rekening mandiri e-cash. Ke depan, juga telah dikembangkan untuk pembukaan, penyetoran dan penarikan dari rekening tabungan Laku Pandai," tutur Kartini.

Menurut Kartini, kerja sama ini menjadi implementasi komitmen perusahaan dalam mendukung agenda program keuangan inklusif dan gerakan nasional non tunai (GNNT). Sinergi dengan DKPP ini nantinya juga akan membantu Bank Mandiri dalam mendukung pemerintah menyalurkan bantuan sosial non tunai.

Dengan kerja sama ini, lanjut Kartini, Bank Mandiri menargetkan dapat menambah loket-loket layanan branchless banking sekitar 12 ribu loket agen. Pada akhir Oktober 2016, Bank Mandiri telah memiliki lebih dari 33 ribu loket agen branchless banking dengan jumlah nasabah mencapai 1,3 juta orang.

Layanan branchless banking sendiri merupakan layanan pemberian jasa sistem pembayaran dan keuangan yang dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga (agen) serta menggunakan sarana dan perangkat teknologi berbasis mobile maupun berbasis web dalam rangka keuangan inklusif.

Kerja sama keagenan yang dilakukan saat ini adalah dengan agen individu seperti toko kelontong, warung dan reseller pulsa serta juga dengan perusahaan/institusi yang memiliki jaringan luas dan tersebar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement