Senin 05 Dec 2016 17:49 WIB

Investor Asing Berminat Investasi di Bioskop Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- ‎Pemerintah mengungkapkan investor asing berminat untuk berinvestasi menambah bioskop atau layar lebar di Indonesia. Investor tersebut di antaranya berasal dari Cina dan Korea Selatan.

Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan, film memang menjadi daya tarik bagi investor untuk masuk ke Indonesia. Semakin berkembangnya sebuah kota/kabupaten, artinya semakin banyak masyarakat yang tertarik menyaksikan tayangan film melalui ‎layar lebar.

Azhar menjelaskan, menonton di layar lebar sudah menjadi kebiasan bagi banyak masyarakat bukan hanya di perkotaan. Namun, rasio jumlah layar lebar yang ada di setiap kota dengan masyarakat perkotaan sendiri masih jauh dari kata cukup. Bahkan sebagian masyarakat rela berduyun-duyun pergi ke kota terdekat yang memiliki layar lebar untuk sekedar menonton film, karena di daerahnya tidak memiliki layar lebar. Potensi itulah yang dilihat oleh Pemerintah untuk memperbolehkan investor asing masuk ke dunia perfilman tanah air.

"Ini yang membuat kita juga menghapus daftar negatif investasi untuk perfilman," kata Azhar kepada Republika.co.id, Senin (5/12).

Menurutnya, banyak investor yang sudah memperlihatkan ketertarikan mereka untuk masuk ke Indonesia dan memperluas pangsa layar lebar. Sejumlah perusahaan dari Korea dan Cina telah menunjukan minat segera berinvestasi di Indonesia. Namun, mereka masih menunggu dan melihat perkembangan potensi tersebut.

"Kalau potensinya memang sudah muncul sejak lama. Tapi mereka masih membuat business plan akan seperti apa," ungkap Azhar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement