Sabtu 03 Dec 2016 00:53 WIB

Kemenkop Salurkan Dana Bergulir ke koperasi MSP

Rep: melisa riska putri/ Red: Budi Raharjo
Rumput Laut
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rumput Laut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM akan memberikan bantuan penguatan modal kepada Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP) melalui dana bergulir Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Koperasi itu dianggap sangat potensial dengan memiliki banyaknya basis UKM dan sebagian besar berasal dari kalangan kecil.

Koperasi yang berdiri pada 6 Desember 2013 di Jakarta itu sejauh ini memiliki 5 ribu mitra UKM yang tersebar di 13 provinsi. "Agar bisa berkembang lagi maka kami minta dukungan dari pa menteri supaya sama-sama kita bina UKM ini dengan baik," kata pembina koperasi, Emir Moeis, di Gedung Smesco Jakarta, Jumat (2/12).

Dirut LPDB Kemas Danial mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut secara otomatis akan membuka peluang pasar bagi mereka untuk menyalurkan dana bergulir kepada mitra strategis. Dana bergulir nantinya akan mudah terserap tergantung dari banyaknya mitra yang diajak bekerja sama. "Harapan kita, pasar kita ini terbantu lagi untuk penyerapan di 2017," ujar dia.

Menurutnya, binaan koperasi MSP cukup banyak dan sangat produktif. Artinya, kata dia, sangat memungkinkan LPDB masuk untuk membantu koperasi yang  menjadi binaan mereka itu.

Kemas pun tertarik mendukung penguatan modal kepada koperasi ini karena mewadahi UKM 'wong cilik'. Diakuinya, selama ini pengurus koperasi kesulitan membantu UKM yang menjadi binaan mereka karena adanya keterbatasan dukungan modal. "Dengan kerja sama ini kita masuk bantu modal," kata dia.

Ketua Koperasi MSP Edward Naibaho menambahkan, dalam beberapa kali kunjungan ke daerah ia mendapat keluhan dari UKM binaan terkait kurangnya modal. "Ini akan bantu teman-teman kita para UKM yang selama ini keluhannnya selalu kekurangan modal atau keterbatasan modal. Jadi kita usahakan karena ada lembaga yang bisa membantu ini," kata Edward.

Sebagian besar UKM binaan Koperasi MSP bergerak di sektor riil seperti produk pakaian, makanan, aksesoris, budi daya rumput laut dan ikan. Menurutnya potensi UKM ini dapat berkembang dengan adanya dukungan modal dari pemerintah. "Kita harapkan setelah ini mereka berkembang terus lah karena keinginan ke arah sana itu ada," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement