Jumat 02 Dec 2016 01:09 WIB

Kenaikan Harga Cabai dan Bawang Merah Dongkrak Inflasi di Yogya

Rep: Yulianingsih/ Red: Budi Raharjo
Bawang Merah
Foto: Republika/Prayogi
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Laju inflasi di Kota Yogyakarta pada November 2016 mengalami kenaikan dibandingkan Oktober. Laju inflasi di November 2016 mencapai 0,32 persen naik dibandingkan inflasi Oktober yang hanya 0,05 persen.

Kepala Badan Pusat Statitistik (BPS) Yogyakarta, Bambang Kristianto, mengatakan inflasi di Yogyakarta pada November disebabkan kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Ada empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks.

Yakni, kelompok bahan makanan yang naik 1,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,30 persen; kelompok kesehatan naik 0,33 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,28 persen. Sedangkan tiga kelompok lainnya yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,13 persen; kelompok sandang turun 0,21 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,08 persen.

"Kenaikan harga yang cukup signifikan dan berpengaruh pada inflasi pada kelompok bahan makanan yaitu kenaikan harga bawang merah dan cabai selama November kemarin," ujarnya dalam paparan pers di kantor BPS setempat, Kamis (1/12).

Berdasarkan data BPS harga bawang merah naik sebesar 27,55 persen dengan memberikan andil pada laju inflasi sebesar 0,14 persen. Harga cabai merah naik 34,58 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen, cabai rawit naik 52,39 persen dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen dan tarip pulsa ponsel naik 1,83 persen dengan memberikan andil sebesar 0,03 persen. Komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah gudeg, soto, dan bawang putih naik 2,73 persen, 1,65 persen, dan 3,23 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan inflasi selama November adalah penurunan harga semen 7,08 persen dengan memberikan andil sebesar -0,05 persen, daging ayam ras turun 4,01 persen dengan memberikan andil sebesar -0,04 persen, telur ayam ras turun 3,47 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen, apel, kentang, gula pasir, alpukat, pengharum/pelembut cucian, semangka, susu bubuk, dan emas perhiasan turun 5,08 persen, 10,05 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2016 (November 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,93 persen, sedangkan laju inflasi year on year (November 2016 terhadap November 2015) sebesar 2,91. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement