REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (29/11) atau Rabu (30/11) pagi WIB, meskipun data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) positif.
Produk domestik bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan sebesar 3,2 persen di kuartal ketiga 2016, menurut perkiraan kedua yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Selasa (29/11). Pada kuartal kedua, PDB riil meningkat sebesar 1,4 persen. Perkiraan terbaru tersebut sedikit lebih tinggi dari konsensus pasar untuk kenaikan 3,1 persen.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama, naik 0,3 persen menjadi 101,62 setelah data PDB dirilis di sesi pagi. Kemudian, turun menjadi menetap di 100,970 pada akhir perdagangan Selasa (29/11).
Analis mengatakan bahwa penurunan dolar AS adalah karena aksi ambil untung investor, setelah kenaikan baru-baru ini dan bahwa mata uang greenback masih di jalur untuk keuntungan terkuat dalam dua bulan sejak awal 2015.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0642 dolar AS dari 1,0598 dolar AS, dan poundsterling naik menjadi 1,2503 dolar AS dari 1,2421 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7486 dolar AS dari 0,7479 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,40 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,22 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis menjadi 1,0117 franc Swiss dari 1,0139 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3418 dolar Kanada dari 1,3420 dolar Kanada.