Kamis 24 Nov 2016 14:42 WIB

Bali Siap Pasok Kekurangan Daging Sapi Nasional

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
 Pedagang memotong daging sapi di pasar tradisional.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali siap memasok kekurangan daging sapi nasional. Hal ini mengingat suplai yang bisa disediakan Pulau Dewata lebih tinggi dibanding demand masyarakat setempat.

"Produksi daging sapi di Bali mencapai 18.209,46 ton per tahun atau 3,59 persen dari produksi daging sapi nasional. Hanya 33 persen dari jumlah tersebut yang dibutuhkan masyarakat Bali," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali, I Putu Sumantra, Kamis (24/11).

Bali, kata Sumantra selalu memasok kebutuhan sapi potong untuk provinsi lain di Indonesia yang jumlahnya mencapai 50 ribu ekor. Bali juga mendukung program ketahanan hewani dengan melaksanakan program penanganan induk sapi yang mengalami gangguan reproduksi. Tujuannya supaya jumlah ternak sapi betina produktif bisa meningkat.

Bali terus mempertahankan populasi sapi Bali, salah satu caranya mengembangkan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri). Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika sebelumnya mengatakan hingga saat ini sudah ada 632 unit Simantri tersebar di seluruh Bali.

"Hingga 2018, Bali menargetkan dua ribu unit Simantri," katanya.

Penerapannya, pemerintah daerah melakukan pengadaan 20 ekor sapi betina dan satu ekor sapi pejantan pada satu unit Simantri. Kelompok tani yang menjadi anggota juga dibuatkan kandang koloni, tempat pengolahan pakan dan pupuk orgaik, tempat pengolahan pupuk cair, dan instalasi biogas. Total bantuan berupa hibah ini diperkirakan Rp 225 juta.

Daging sapi Bali juga berkualitas bagus. Seratnya hals dan kadar lemaknya rendah. Ini potensial untuk memenuhi kebutuhan pasar akan permintaan daging organik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement