REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pariwisata menjadi salah satu cara untuk meningkatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perkembangan pariwisata akan sangat berdampak pada peningkatan UMKM di daerah tersebut.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata telah menjadi payung bagi perkembangan banyak sektor termasuk peningkatan UMKM. Melalui pariwisata akan banyak UMKM tumbuh baik yang bergerak di sektor perdagangan maupun jasa.
"Kalau membangun industri itu lama. Tapi kalau pariwisata ini lebih cepat dan berdampak banyak pada masyarakat," ujar Azwar dalam Rakernas Kadin, Senin (21/11).
Azwar mengatakan, dulu sebelum pariwisata menjadi senjata utama Banyuwangi dalam menunjang perekonomian, kota ini hanya didatangi sekitar 400 ribu orang. Masyarakat yang ke Banyuwangi pun rata-rata adalah pelancong yang berniat pergi ke Bali atau dari Bali mau ke Jawa, artinya hanya sekedar melintas saja.
Namun, setelah pariwisata berkembang di Banyuwangi, daerah yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan mencapai dua juta orang per tahun. Saking banyaknya minat wisatawan yang datang ke Banyuwangi, penginapan yang ada di kota sekitar kerap kali penuh setiap akhir pekan atau libur panjang.
Azwar menerangkan, perbaikan ekonomi masyarakat juga terlihat dari peningkatan jumlah pendapatan masyarakat per kapita. Dengan mengadakan banyak acara yang mendatangkan wisatawan, pendapatan perkapita yang awalnya hanya sekitar Rp 14,4 juta per kapita, meningkat menjadi Rp 36,7 juta per kapita.
Menurut Azwar, melalui perbaikan sektor pariwisata, Pemda Banyuwangi juga membuat digital market place yang menampung produk-produk UMKM. Melalui Banyuwangimall.com UMKM bisa memasarkan produk mereka, dan diakses banyak pihak termasuk wisatawan yang datang ke Banyuwangi.
"Akses pasar ini penting, makanya kita sediakan ruang untuk mereka," paparnya.