Rabu 16 Nov 2016 14:57 WIB

Kementan akan Tetapkan Harga Terendah Susu Sapi

Rep: Santi Sopia/ Red: Nur Aini
Pekerja memerah susu sapi di peternakan sapi perahan di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (15/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memerah susu sapi di peternakan sapi perahan di kawasan Mampang, Jakarta, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah akan segera membuat regulasi harga susu sapu terendah. Menurut Amran, harga susu sapi sering jatuh yang otomatis merugikan peternak.

"Regulasinya secepat mungkin diselesaikan agar menguntungkan peternak. Lebih cepat lebih baik. Bisa di angka Rp 6.000 per liter," kata Amran di Kecamatan Pamijahan Bogor, Rabu (16/11).

Sementara anggota Komisi IV DPR Ikhsan Firdaus mengatakan harga susu minimal Rp 6.200 per liter dinilai lebih ideal. Selain itu, masalah lain yang dihadapi petani menurutnya yaitu kepastian usaha. "Jadi bisa bicara teknologi, perkembangan, tapi kepastian usahanya juga harus diperjelas. Misalnya sekarang masih ada masalah lahan dari bantuan presiden (banpres) sejak zaman reformasi," kata dia.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, Siti Farikah mengatakan, saat ini harga satu liternya mulai dari Rp 4.900 sampai Rp 5.300-an. Siti menilai standar harga terendah Rp 6.000 per liter dinilainya akan menguntungkan petani sebab sudah menutup biaya pakan. Distani berharap program inseminasi buatan (IB) Serempak dari kementerian dapat menanggulangi masalah peternak. "Jadi dengan IB ini tidak perlu susah ternak sapi jantan melainkan sapi produktif bisa disuntik langsung. Harapan kami tentunya ke depan bisa swasembada daging dan susu sapi," ujar Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement