Selasa 15 Nov 2016 10:49 WIB

Rupiah Menguat Didorong Intervensi BI

Red: Nur Aini
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang karyawati menghitung uang Rupiah pecahan seratus ribu disalah satu tempat penukaran uang di Jakarta Pusat, Senin (18/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (15/11) pagi bergerak menguat tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp 13.341, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.350 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova mengatakan bahwa adanya intervensi Bank Indonesia membuat rupiah bergerak dengan fluktuasi yang stabil dengan kecenderungan menguat di pasar valas domestik. "Bank Indonesia terlihat cukup aktif melakukan intervensi menjaga stabilitas rupiah," kata Rully Nova.

Ia menambahkan bahwa menjelang diumumkannya neraca perdagangan Indonesia pada hari Selasa (15/11) yang diproyeksikan kembali mencatatkan surplus turut menjadi sentimen positif bagi nilai tukar domestik.

Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan rupiah masih dibayangi tekanan menyusul masih adanya sentimen "flight to safety" ke aset berbasis dolar AS di tengah ketidakpastian global yang belum akan hilang dalam waktu dekat. Rangga mengatakan pelaku pasar juga sedang menunggu neraca perdagangan Oktober 2016 yang diperkirakan menipis surplusnya.

Selanjutnya, pelaku pasar fokus ke Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan digelar Kamis pekan ini. "Respons Bank Indonesia terhadap ketidakpastian global menjadi hal yang ditunggu pasar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement