Ahad 13 Nov 2016 15:38 WIB

Pemerintah Cermati Pasar untuk Terbitkan Surat Utang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa penerbitan surat berharga negara (SBN) hingga akhir tahun ini sudah terpenuhi sekitar 98,7 persen. Sesuai target pemerintah, penerbitan SBN bruto akan dilakukan sebesar Rp 655 triliun. Namun, dengan urungnya sejumlah penawaran obligasi kepada swasta atau private placement, maka target penerbitan SBN diproyeksikan sekitar Rp 650 triliun. Artinya, hingga akhir tahun ini sisa penerbitan surat utang hanya Rp 5 triliun.

"Di pasar domestik masih satu opsi dan kami buka lagi kemungkinan kalau ada kemungkinan pre-funding. Ini berkaitan dengan kondisi market sesuai dengan perkembangan politik di AS," ujar Sri, akhir pekan ini.

Sri mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi pasar surat utang baik di dalam atau luar negeri. Khusus untuk domestik, Sri menyebutkan bahwa pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk melihat jumlah likuiditas yang ada. Artinya, ketika pemerintah memerlukan operasi fiskal dan melakukan ekspansi serta prefunding di akhir tahun, langkah ini tidak menganggu kondisi lukuiditas.

"Kami sudah koordinasi maka likuiditas mencukupi. Jadi ada peluang. Tapi akan buka opsi apabila kondisi market secara global tidak terlalu tergannggu dengan perkembangan politik di AS," katanya.

Baca juga: Pemerintah Pikir-Pikir Tarik Utang dari SUN Setelah Trump Menang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement