Sabtu 05 Nov 2016 05:29 WIB

Harga Minyak Dunia Turun karena Pengebor AS Meningkat

Harga minyak dunia terendah dalam enam tahun terakhir.
Foto: AP
Harga minyak dunia terendah dalam enam tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia turun untuk sesi keenam berturut-turut pada Jumat (4/11) karena jumlah rig pengeboran minyak AS kembali naik menyusul penurunan pertama dalam sekitar empat bulan pada minggu sebelumnya.

Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS bertambah sembilan rig menjadi 450 rig minggu ini. Pada saat ini tahun lalu, ada 572 rig beroperasi.

Para analis mengatakan pasar juga tertekan oleh pedagang yang menarik uang dari minyak berjangka menjelang pemilihan presiden AS pada Selasan(8/11), yang dipandang sebagai risiko bagi pasar, menurut Reuters. Sementara itu, spekulasi apakah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan dapat menerapkan kesepakatan pemotongan produksi yang dijanjikannya juga mengurangi sentimen investor, di tengah laporan media Arab Saudi mengancam menaikkan produksi minyak secara tajam untuk membawa harga turun jika Iran menolak membatasi produksinya.

Anggota-anggota OPEC mengumumkan rencana pada akhir September di Algiers untuk memangkas produksinya ke target yang ditetapkan tidak lebih dari 33 juta barel per hari, tetapi juga mengatakan pihaknya tidak berharap rencana itu berlaku sampai pertemuan di Wina pada 30 November.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 0,59 dolar AS menjadi menetap di 44,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun 0,77 dolar AS menjadi ditutup pada 45,58 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement