Jumat 04 Nov 2016 16:05 WIB

Pemerintah Siapkan Skema Integrasi Tol Logistik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Tol Laut Diluncurkan, 100 Pelabuhan Disiapkan Sebagai Sub Feeder
Foto: Mardiah
Tol Laut Diluncurkan, 100 Pelabuhan Disiapkan Sebagai Sub Feeder

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan konsep tol laut yang saat ini sedang dimatangkan konsepnya. Budi menjelaskan tol laut lebih mengedepankan integrasi dan pembagian tugas antara operator logistik baik di laut, darat dan udara.

Budi menjelaskan integrasi tersebut terbagi atas empat jaringan. Penerapan hub and spook menjadi salah satu model yang akan diterapkan di lautan. Skema tol laut dalam integrasi tol logistik ini mengestafetkan peran Pelni sebagai operator kapal besar, ASDP selaku operator kapal kecil dan PGR sebagai operator gudang penyimpanan.

Budi menjelaskan, nantinya logistik yang akan dikirim ke daerah terluar akan melewati jalur cepat laut, lalu langsung ditangkap oleh lembaga berwenang yaitu Bulog di darat. Untuk mendistribusikan kembali ke daerah yang memang sulit ditempuh, Budi mengajak maskapai dan operator udara untuk bisa mengirimkan logistik ke daerah terpencil.

"Sebenernya kita ingin perusahaan logsitik ikut serta dalam tol laut secara aktif. BUMN logistik perikanan dan Bulog ini pelaku pelaku turut menjamin, sampai sana bisa langsung jemput bola," ujar Budi di Jakarta Jumat (4/11).

Budi menjelaskan, nantinya semua pihak yang terkait dalam logistik ini akan membuat proses distribusi logistik menjadi lebih efisien dan hemat. Budi mengatakan pihaknya sudah meminta para operator logistik untuk ikut serta dalam tol logistik ini.

Disisi lain, Budi menambahkan untuk spook ke daerah terpencil yang aksesnya sulit, Budi mengatakan meminta bantuan maskapai untuk mendistribusikan logistik ke daerah terluar.

Budi mengatakan, nantinya pemerintah akan memberikan insentif khusus bagi maskapai yang memang berkomitmen akan membantu pemerintah untuk mendistribusikan barang pangan dan kebutuhan primer masyarakat.

"Selama ini di Papua barang cuman sampai di pantai. Oleh karenanya, kita kasih subsidi buat airline biar barang barang ini kita naikan ke atas, jadi harganya juga lebih efisien," ujar Budi.

Budi mengatakan integritas ini bisa membuat disparitas harga bahan pokok juga gas tidak lagi mahal di daerah terluar. Budi mengatakan langkah ini juga mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement