Rabu 02 Nov 2016 15:42 WIB

Ajak Kelas Atas Ikut Amnesti Pajak, Menkeu Blusukan ke Hermes, Lafayette, dan Kem Chicks

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Sri Mulyani
Foto: yogi ardhi/dok republika
Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot penerimaan pajak dari program amnesti pajak sebelum periode kedua berakhir di akhir tahun ini. Meski fokusnya kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Ditjen Pajak tetap menyasar wajib pajak besar atau golongan ekonomi kelas atas untuk ikut amnesti pajak. Bahkan, untuk menyosialisasikan amnesti pajak kali ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut turun ke lapangan. 

Demi menyasar masyarakat yang berpunya, Sri Mulyani blusukan ke toko-toko produk bermerek yang berada di Mall Pacific Place di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Sri Mulyani tiba di mal pukul 11.30 WIB dan langsung menuju Galleries Lafayette untuk bertemu dengan pembeli produk mahal di sana. 

Setelah itu, Sri mampir ke gerai Hermes yang terkenal dengan produk tas yang dijual dengan harga tinggi. Lokasi ketiga yang dikunjungi Sri adalah supermarket Kem Chicks yang menjual berbagai kebutuhan rumah tangga. 

Sri mengaku, kunjungannya ke lokasi-lokasi tersebut bukan tanpa tujuan. Ia ingin berkomunikasi dengan pembeli produk-produk mahal tersebut secara langsung. 

Menurutnya, ketika konsumen sanggup membeli produk-produk bermerek artinya mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi yang mencerminkan kondisi pendapatan mereka. Peluang ini sebetulnya ingin digunakan Sri untuk menyosialisasikan amnesti pajak. Namun sayang, Sri tidak sempat bertemu satu pun pembeli di gerai-gerai barang mewah yang kunjungi. 

"Bagi saya penting untuk bisa melihat kegiatan ekonomi di masyarakat," ujar Sri ditemui usai blusukan di mal, Rabu (2/11). 

Sri sebetulnya tidak membedakan antara wajib pajak yang berasal dari kondisi ekonomi berbeda. Pemerintah, lanjutnya, tetap memberikan pemahaman yang sama baik untuk wajib pajak besar atau wajib pajak UMKM yang memang disasar di periode kedua amnesti pajak ini. Namun, dalam blusukan kali ini, memang ia ingin mendengar langsung keluhan dari masyarakat terkait perpajakn termasuk program amnesti pajak yang berjalan sejak Juli lalu. 

"Kami melakukan pendekatan baik yang sifatnya perkelompok maupun  per kelompok dan bahkan datang ke lapangan untuk dekatkan kami dengan masyarakat untuk hilangkan anggapan bahwa berhubungan dengan Ditjen Pajak itu sulit," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement