REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Endang Tri Wahyuningsih mengatakan potensi NTB terutama Pulau Lombok dalam wisata sungguh luar biasa. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya tingkat penghunian kamar (TPK) hotel nonbintang selama 2016 dibandingkan tahun lalu.
Meski TPK hotel nonbintang pada September yang tercatat sebesar 26,30 persen atau turun 6,02 poin dibanding TPK Agustus yang sebesar 32,32 persen, namun secara rata-rata per bulan jika dibandingkan 2015 tercatat lebih tinggi.
Sedangkan, untuk jumlah tamu yang menginap di hotel bintang NTB pada September mencapai 70.064 orang atau turun 3,35 persen dibanding Agustus yang sebanyak 72.494 orang. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan September 2015 yang sebanyak 59.636 orang, angka ini mengalami peningkatan sebesar 17,49 persen. "Kenapa malah menurun, berarti pada nginep di hotel nonbintang," ungkapnya jumpa pers di kantor BPS NTB, Mataram, Selasa (1/11).
Menurutnya, banyak turis asing yang lebih senang menginap di hotel nonbintang kala berwisata ke NTB. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bagi dinas terkait untuk bisa memberikan fasilitas menarik di hotel bintang.
Meski mengalami penurunan, rata-rata lama menginap baik di hotel bintang justru mengalami peningkatan. Endang memaparkan, rata-rata lama menginap di hotel bintang pada September 2016 tercatat 1,67 hari atau lebih tinggi dibandingkan Agustus yang selama 1,64 hari. Sedangkan untuk hotel nonbintang yang tercatat sebesar 1,83 hari atau menurun 0,09 hari dibandingkan Agustus lalu.
Meski begitu, ia mengaku kagum dengan tren kunjungan wisatawan, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) ke NTB. Ia berharap, instruksi presiden mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dapat meningkatkan jumlah kunjungan yang akan berdampak pada tingkat penghunian hotel di NTB. "NTB punya potensi luar biasa. Biasanya akhir tahun akan mengalami peningkatan," paparnya.