REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tahun ini tetap terjaga di angka 5,1 persen yoy. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga tahun ini terdorong oleh realisasi investasi yang meningkat pada tahun ini.
Penjelasan ini sejalan dengan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menunjukkan realisasi investasi Januari-September 2016 tumbuh 13,4 persen dibanding realisasi investasi pada periode yang sama 2015. Realisasi investasi sepanjang sembilan bulan pertama 2016 mencapai Rp 453,4 triliun.
"Didorong oleh realisasi investasi. Kalau perdagangannya ya masih turun, tapi penurunannya lebih kecil. Ya penanaman modal, memang juga pertumbuhannya, masih tumbuh dengan baik, tapi memang lebih kecil dari tahun lalu," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (31/10).
Darmin mengatakan, kondisi di lapangan memang banyak investor yang baru memulai proyeknya tahun ini. Artinya, kontrak yang ditandatangani tahun lalu baru mulai dikerjakan tahun ini sehingga pembangunan baru terasa tahun ini. "Misalnya listrik, ya itu kan presetujuan investasinya sudah sejak tahun lalu, tapi realisasinya baru mulai sekarang. Jadi perkiraan saya realisasi investasinya yang baik," ujar Darmin.
Catatan BKPM, pertumbuhan realisasi invetasi tersebut disumbang oleh realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 158,2 triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 295,2 triliun.