REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekspor kedelai menjadi salah satu andalan ekspor impor di Amerika dalam dua tahun terakhir ini. Pertumbuhan ekonomi Amerika dipercepatan dengan lonjakan ekspor kedelai pada kuartal ketiga tahun ini.
PDB Amerika bahkan meningkat 2,9 persen pada kuartal kedua karena lonjakan ekspor kedelai. Peningkatan ini melebihi target yang dipasang para ekonom sebesa 2,5 persen pada kuartal tiga 2014 kemarin.
Meski begitu beberapa ekonom menilai lonjakan ekspor ini akan bersifat sementara sebab mempertimbangkan permintaan dalam negeri yang juga semakin melemah dan pertumbuhan yang rata rata hanya 1,1 persen.
"Amerika tidak bisa hanya mengandalkan kedelai untuk mempertahankan stabilitas pertumbuhan ekonominya. Amerika perlu melakukan ekspansi untuk meminimalisir resiko," ujar David Donabedian, kepala investasi dari Atlantic Kepercayaan Private Wealth Management seperti dilansir dari Reuters, Jumat (28/10).
Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua-pertiga dari kegiatan ekonomi AS, didukung ekonomi pada kuartal ketiga dengan meningkatkan pada tingkat 2,1 persen. Tapi itu menandai perlambatan dari kuat kecepatan 4,3 persen pada kuartal kedua.
Data pada hari Jumat dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan kompensasi pekerja naik 0,6 persen pada kuartal ketiga setelah keuntungan yang sama pada kuartal kedua, meninggalkan keuntungan tahun-ke-tahun pada 2,3 persen.
Sebuah lonjakan ekspor kedelai setelah panen kedelai miskin di Argentina dan Brasil membantu untuk mengecilkan defisit perdagangan AS pada kuartal ketiga, memberikan tumpangan untuk pertumbuhan. Ekspor meningkat pada tingkat 10 persen, kenaikan terbesar sejak kuartal keempat 2013.