REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan market share pendaftar haji reguler sebesar 29,35 persen dan haji khusus sebesar 32,42 persen per Oktober 2016, Bank Syariah Mandiri (BSM) menguasai pangsa pasar pendaftaran haji reguler dan khusus terbesar di Indonesia.
Sejalan dengan fokus perusahaan pada segmen ritel, Bank Syariah Mandiri menyosialisasikan Tabungan Mabrur Junior dan Tabungan BSM, salah satu dari lima produk utama BSM lainnya yaitu Cicil dan Gadai Emas, Pembiayaan Griya, Pembiayaan Pensiun, dan Pembiayaan Mikro dalam event International Islamic Expo 2016 ”The 12th Umra-Hajj & Islamic Tourism”.
“Tabungan Mabrur Junior hadir menyusul lamanya waktu tunggu antrian haji nasional yang hingga bulan Oktober 2016 sudah mencapai rata-rata 20 tahun,” ujar Edwin Dwidjajanto, Direktur Distribution & Services BSM melalui siaran pers, Jumat (28/10).
Edwin menjelaskan, Tabungan Mabrur Junior merupakan tabungan khusus untuk biaya haji dan umrah yang diperuntukkan bagi nasabah berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP. Sejak diperkenalkan kepada masyarakat tahun lalu, Produk Tabungan Mabrur Junior tumbuh sangat baik yaitu sebesar 52 persen dari Rp 13,7 miliar per September 2015 menjadi Rp 20,8 miliar per September 2016 dengan NoA sebanyak 7.732.
Selain untuk memacu bisnis perseroan dari layanan haji, kehadiran Tabungan Mabrur Junior merupakan program edukasi kepada masyarakat bahwa haji dan umrah membutuhkan alokasi biaya dan waktu tunggu cukup lama sehingga perlu direncanakan sejak dini.
Dalam event yang mempertemukan masyarakat dengan penyelenggara jasa perjalanan haji, umroh dan wisata Islami digelar pada 28-30 Oktober 2016 di Jakarta Convention Center ini, BSM menargetkan transaksi rekening sebesar 150 NoA. Dan target pembiayaan sebesar 100 NoA.