REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini ada bentuk konsumerisme branding berbasis Islam yang sedang berkembang. Banyak yang mulai membangun bisnis, produk dan brand dalam rangka melibatkan konsumen Muslim.
Hal ini dipicu karena populasi masyarakat Muslim bertumbuh pesat dan menjadi salah satu penggerak ekonomi terkuat di abad 21. Wakil Presiden Ogilvy Noor yang bergerak di bidang Konsultan Branding Muslim, Shelina Janmohamed mengatakan, gagasan mengenai branding berbasis Islam telah menarik perhatian besar.
Industri makanan halal dan gaya hidup masyarakat Muslim diestimasi berkoontribusi pada dunia pasar sebesar 1,8 triliun dolar AS pada 2014. "Diprediksi akan meningkat menjadi 2,6 triliun dolar AS pada 2020," kata Shelina kepada Republika saat diskusi Generation M: Young Muslim Changing the World di kantor Ogilvy Noor Jakarta, Selasa (25/10).
Ia menerangkan, gaya hidup Muslim telah menjangkau berbagai sektor. Mulai dari kuliner, perbankan, pariwisata dan layanan kesehatan. Generasi muda Muslim masa kini juga cenderung selektif dalam memilih produk yang akan dikonsumsinya. Sehingga, brand sekarang harus menyesuaikan pemasarannya yang melibatkan unsur-unsur nilai dan idealisme masyarakat Muslim.
Di Indonesia pertumbuhan konsumerisme Muslim telah terlihat bergerak naik sejak lima tahun terakhir. Ada sebanyak 750 ribu usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang fesyen di Indonesia. Sebanyak 30 persennya merupakan industri fesyen Muslim.
Shelina menjelaskan, di sektor pariwisata juga ada peningkatan kunjungan wisatawan Muslim sebanyak 10 persen ke Indonesia pada 2014 sampai 2015. Dalam jangka waktu lima tahun ke depan, pemerintah Indonesia menargetkan kedatangan 5 juta wisatawan Muslim.
"Target tersebut sebagai upaya Indonesia memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pasar Muslim," ujarnya. Pertumbuhan Muslim tidak mengagetkan, dikatakan Shelina, ada 1,6 miliar penduduk Muslim di dunia. Mereka berusia muda dan berkembang dengan sangat cepat.
Sementara, menurut Pimpinan Ogilvy & Mather Indonesia, Katryna Mojica, populasi masyarakat Muslim Indonesia yang terbesar di dunia. Indonesia juga menjadi yang termuda sehingga penting untuk ditinjau untuk memahami konsumen Muslim modern saat ini. "Mulai dari berbagai nilai dan brand yang menjadi identitas mereka, sampai kepada cara mereka mengekspresikan diri dengan kepercayaan dan modernitas," jelasnya.