REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI meresmikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Peresmian KIP ini merupakan bentuk dukungan perseroan kepada pemerintah dalam upaya percepatan inklusi keuangan di seluruh Indonesia.
Peresmian KIP ini Bertempat di SMK Negeri 2 Yogyakarta dan SMP Negeri 6 Yogyakarta, Rabu (19/10). Acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hamid Muhammad dan Direktur Kelembagaan Bank BRI Kuswiyoto.
Sekretaris Perusahaan Bank BRI, Hari Siaga Amijarso mengatakan, peresmian di kota pelajar ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo untuk menyalurkan dana bantuan sosial secara nontunai.
"Untuk mewujudkan percepatan inklusi keuangan sesuai arahan Presiden, Bank BRI bersama Kemendikbud RI secara khusus mendesain skema penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) menggunakan kartu bagi siswa SD, SMP, dan SMK seluruh Indonesia penerima dana PIP melalui KIP Plus," tutur Hari Siaga Amijarso, Rabu (19/10).
Hari menjelaskan, KIP Plus dalam satu kartu memiliki tiga fasilitas yang berbeda, yakni sebagai kartu debit private label , wallet PIP, dan Kartu ATM BRI. Sebagai kartu debit private label, KIP Plus bisa digunakan siswa untuk berbelanja kelengkapan sekolah di merchant dan Koperasi-Koperasi Sekolah yang menggunakan di EDC BRI. Dana yang digunakan untuk belanja kelengkapan sekolah berasal dari saldo awal pada wallet PIP sesuai kuota dana PIP yang ditetapkan Kemendikbud.
“Dengan menggunakan KIP Plus, diharapkan para siswa lebih mengenal produk perbankan sejak dini dan menjadi sarana edukasi yang efektif untuk pengelolaan keuangan bagi siswa,” kata Hari.
Selain untuk bertransaksi, KIP Plus bisa digunakan sebagai sarana menabung bagi para siswa yang bisa diambil sewaktu-waktu melalui 69.552 agen BRILink, 10.628 Unit Kerja BRI dan 23.126 jaringan ATM BRI di seluruh Indonesia. “Untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap siswa, Bank BRI juga mendorong koperasi sekolah untuk dijadikan sebagai Agen BRILink sehingga akan turut meningkatkan daya saing dan pemberdayaan Koperasi-Koperasi Sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, KIP Plus bebas biaya administrasi bulanan, sehingga meringankan bagi para siswa. Sinergi antara Bank BRI dengan Kemendikbud bukan hanya kali ini. Bank BRI telah menjadi mitra perbankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2011 sampai dengan saat ini.
Berbagai jenis dana telah Bank BRI salurkan kepada seluruh guru, siswa, dan sekolah di seluruh Indonesia. Beberapa program penyaluran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di antaranya, penyaluran dana tunjangan kepada lebih dari 1 juta guru (TK/PAUD, SD, SMP dan SMA/SMK) di seluruh Indonesia, Penyaluran dana Bantuan Siswa Miskin (BSM)/ Program Indonesia Pintar (PIP) kepada lebih dari 17 juta siswa setiap tahunnya, penyaluran bantuan pemerintah kepada lebih dari 40 ribu sekolah mulai satuan pendidikan SD, SMP, dan SMK diseluruh Indonesia serta kerja sama lainnya.
“Dengan adanya sinergi antara Bank BRI dan Kemendikbud dalam peluncuran ujicoba KIP Plus ini, diharapkan penyaluran Bansos, khususnya PIP melalui KIP Plus akan lebih tepat sasaran dan penggunaannya, lebih efisien dan efektif serta lebih akuntabel yang pada akhirnya meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” ujarnya.