REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama enam asosiasi dan anggora perasuransian lainnya menggelar peringatan Hari Asuransi atau Insurance Day 2016 yang jatuh setiap 18 Oktober. Peringatan ini telah memasuki tahun ke-11 sejak dicanangkan pada 2006.
Hari Asuransi 2016 akan dimulai dengan road show di sembilan kota yakni Medan, Padang, Pekanbaru, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Pontianak, dan Makasar. Perayaan Hari Asuransi tersebut akan dilakukan di Jakarta pada 11 November 2016 dan puncaknya digelar di Yogyakarta pada 13 November 2016.
Ketua Panitia Hari Asuransi 2016 Srikandi Utami mengatakan, tujuan dari kegiatan Hari Asuransi 2016 adalah memberikan edukasi kepada masyarakat umum mengenai pentingnya asuransi. Selain itu, ajang tersebut juga merupakan upaya untuk meningkatkaan jumlah pemegang polis, membuka lapangan pekerjaan bagi usia produktif sebagai tenaga pemasar, dan memperkenalkan asuransi mikro kepada masyarakat khususnya pekerja kreatif.
"Kami menghadirkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam acara Hari Asuransi untuk memperkenalkan perusahaan dan produk-produknya," ujar Srikandi di Jakarta, Senin (17/10).
Srikandi menjelaskan, ajang tersebut juga mengajak berbagai komunitas, pekerja industri kreatif, dan pekerja seni agar mereka juga turut memahami pentingnya manfaat asuransi. Selain itu, dalam acara tersebut akan dilakukan penyerahan asuransi mikro secara simbolis kepada perwakilan komunitas pekerja kreatif.
Di Jakarta, Hari Asuransi akan dilakukan bersama OJK dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sedangkan, di Yogyakarta akan dilakukan dalam sebuah Festival Asuransi dengan menggelar pawai di Jalan Malioboro. "Kami harap dengan kegiatan yang diadakan tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan juga antusiasme masyarakat Indonesia untuk memiliki asuransi, serta perencanaan keuangan di masa depan yang lebih baik," kata Srikandi.
Tema peringatan Hari Asuransi pada tahun ini adalah Indonesia Berasuransi. Menurut Srikandi, tema ini dimaksudkan bahwa sudah saatnya seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat memiliki polis asuransi dan mendapatkan manfaat asuransi bagi kesejahteraan. Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat Indonesia bisa terproteksi oleh asuransi.
"Dengan begitu nelayan bisa melaut tanpa rasa takut, petani bisa bertani tanpa rasa cemas, dan pengusaha bisa berdagang dengan tenang karena sudah ada asuransi," ujar Srikandi.
Sementara, Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim mengatakan, DAI dan kalangan industri asuransi di Indonesia berkomitmen untuk memasyarakatkan asuransi seiring dengan pertumbuhan kebutuhan perlindungan dalam masyarakat, serta masih besarnya kesenjangan proyeksi di Indonesia. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum memahami dan memiliki asuransi sehingga acara Hari Asuransi dapat menjadi wadah sosialisasi yang berkelanjutan.
"Insurance Day adalah program kami untuk mensosialisasikan asuransi kepada seluruh masyarakat, termasuk mengedukasi masyarakat menengah bawah agar dapat memahami manfaat asuransi untuk kehidupan yang lebih baik," ujar Hendrisman.
Hendrisman optimistis, dengan sinergi yang optimal antara para pemangku kepentingan maka visi Indonesia berasuransi dapat terwujud. Apalagi, sejak digelarnya Hari Asuransi yang sudah masuk di tahun ke-11 sudah mampu meningkatkan penetrasi sebesar dua persen. Menurutnya, angka tersebut merupakan capaian yang sangat besar dan ke depan sosialisasi mengenai asuransi akan masuk ke tingkat pelajar sekolah dasar dan ke UMKM.