Senin 17 Oct 2016 17:16 WIB

Mayoritas Dana Obligasi Angkasa Pura I untuk Biayai 5 Bandara

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito (tiga kanan) didampingi para Direktur (kiri ke kanan), Direktur SDM dan Umum Adi Nugroho, Direktur Keuangan dan IT, Novrihandri, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha M, Asrori, Direktur Teknik,
Foto: Antara
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Sulistyo Wimbo Hardjito (tiga kanan) didampingi para Direktur (kiri ke kanan), Direktur SDM dan Umum Adi Nugroho, Direktur Keuangan dan IT, Novrihandri, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Usaha M, Asrori, Direktur Teknik,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) akan menerbitkan obligasi melalui skema Penawaran Umum Obligasi I Angkasa Pura I dan Sukuk Ijarah l Angkasa Pura I Tahun 2016, dengan total nilai obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 3 triliun, dengan kupon sebesar 7,45 persen-8,85 persen per tahun. Sebanyak 75 persen dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan lima bandara.

Adapun lima bandara tersebut antara lain Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani di Semarang, Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Bandara Juanda di Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanudin.

"Kami harapkan dengan mengembangkan bandara ini, kenyamanan penumpang bisa dilayani dengan baik," ujar Direktur Keuangan dan IT AP I, Novrihandri dalam penawaran umum obligasi di Jakarta, Senin (17/10).

Sedangkan 25 persen dana yang diperoleh, kata Novrihandri, digunakan untuk investasi rutin yang terkait dengan keamanan serta keselamatan penerbangan. Hal itu misalnya mengganti alat-alat yang sudah melewati masa waktu, membangun tempat parkir, dan meningkatkan wifi bandara.

Selain itu, peningkatan citra perusahaan melalui sinergi BUMN, dilakukan sekaligus untuk mendapatkan nilai tambah. Hal itu misalnya, menciptakan daya tambah pariwisata dengan cara mengembangkan fasilitas tempat wisata dan desa wisata. "Itu investasi rutin. Rata-rata nilainya sekitar Rp 1-1,5 triliun. Paling utama untuk keselamatan keamanan dan kenyamanan penumpang," kata Novrihandri.

Direktur Teknik AP I, Polana B. Pramesti menambahkan, untuk pengembangan lima bandara, yang utama adalah pengembangan bandara di Semarang dan Banjarmasin. Pengembangan bandara Ahmad Yani Semarang nantinya akan dapat menampung 5-6 juta penumpang dan akan segera dioperasikan pada sekitar April 2018.

"Untuk di Banjarmasin saat ini sedang proses lelang. Nanti akan dapat menampung 10 juta penumpang. Terminal baru luas 170 ribu meter persegi, rencananya selesai di 2019," kata Polana.

Untuk bandara pengganti Bandara Adisucipto Yogyakarta, menurut Polana, saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan. Nantinya bandara ini akan dapat menampung 14-15 juta penumpang. "Rencananya selesai 2020, tapi perintah dari presiden tahap pertama akan diselesaikan di 2019," ujarnya.

Untuk Bandara Juanda Surabaya, rencananya AP I akan membangun Terminal 3 pada 2017 mendatang dengan target operasi pada 2020. Pada terminal tersebut akan dibangun dua runway. Sedangkan bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan ditambah satu runway lagi dengan kapasitas sekitar 15,6 juta penumpang. Ditargetkan pembangunan bandara tersebut rampung pada 2020 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement