Kamis 13 Oct 2016 12:15 WIB

Pacu Pertumbuhan, Indonesia Andalkan Perdagangan dan Investasi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah gencar dalam melakukan deregulasi untuk menghilangkan ‎peraturan yang menyulitkan pertumbuhan investasi. Masuknya dana dari pihak ketiga dalam berinvestasi diharap bisa menjaga target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain investasi, sektor perdagangan juga tengah digenjot kembali oleh pemerintah. Sebab selain pertumbuhan investasi, perdagangan juga diharap mampu menghasilkan devisa. Meski perekonomian dunia sedang lesu, Pemerintah mencoba melakukan sejumlah promosi produk dari industri dalam negeri.

"Sektor perdagangan dan investasi merupakan dua sektor yang saling terkait dan dapat meningkatkan kemajuan pembangunan ekonomi. Keduanya akan saling menguntungkan dan mendukung peningkatan satu sama lain," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam Forum diskusi Trade, Tourism, and Invesment (TTI) di Jakarta, Kamis (13/10).

Enggar mengatakan, pemerintah telah memiliki 13 paket kebijakan yang diharapkan bisa mendorong kedua sektor baik di sisi perdagangan maupun investasi. Dalam sektor perdagangan, pelaku industri didorong untuk memiliki harga berdaya saing. Karena pemerintah akan mencoba melakukan kebijakan agar sumber energi dan bahan baku bagi pelaku industri bisa lebih murah, sehingga harga jual produk industri juga bersaing.

Di sektor investasi, investor bakal mendapatkan kemudahan dalam berinvestasi di sektor apapun yang menjadi fokus pengembangan pemerintah. Pajak dalam pendirian industri juga bakal lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sebelum ada deregulasi kebijakan.

"Kami yakin Paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah dapat‎ meningkatkan persiangan usaha," kata Enggar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement