REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski baru memasuki hari pertama penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31, program misi pembelian (buying mission) yang gencar dilakukan berhasil membukukan kontrak dagang 178,7 juta dolar AS. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pada sesi pertama penandatanganan kontrak misi pembelian telah dibukukan 97,2 juta dolar AS.
Pada sesi ke-2 dilakukan kontrak sebesar 69,3 juta dolar AS. Selain itu, ada juga tambahan kontrak pembelian batu bara dari Thailand senilai 12 juta dolar AS, dan dari Hongaria untuk produk makanan dan minuman senilai 200 ribu dolar AS. Penandatanganan pembelian batu bara dilakukan antara President Siam Cement Group Roongrote Rangsiyopash asal Thailand dengan Direktur PT Adaro Indonesia Edwin Soeryadjaya.
"Memasuki sesi ke-2, penandatanganan kontrak di sela-sela TEI kali ini kembali menunjukan sisi positif. Sebab, sebanyak perwakilan 12 perusahaan importir dari 5 negara (Belgia, Malaysia, Taiwan, Singapura, dan Nigeria) dengan 17 perusahaan eksportir asal Indonesia menyepakati kontrak dagang dengan total nilai 69,3 juta dolar AS," kata Enggar, Rabu (12/10).
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda menuturkan, Malaysia menjadi negara yang paling banyak meneken kontrak pembelian pada sesi kedua penandatanganan kontrak buying mission di hari pertama TEI ini. Total kontrak beli yang disepakati Malaysia yaitu sebesar 58,6 juta dolar AS.
Arlinda menjelaskan, produk-produk yang diminati Malaysia sebagian besar adalah produk makanan dan minuman (mamin). Penandatanganan kontrak dengan Malaysia dilakukan antara enam perusahaan Malaysia dengan delapan perusahaan Indonesia, yaitu Indadi Utama (M) Sdn Bhd dengan PT Santos Jaya Abadi untuk produk kopi.
Selain itu dua perusahaan Malaysia, yaitu Kara Marketing (M) Sdn Bhd dan Sari Sihat (M) Sdn Bhd juga menandatangani single purchase statement dengan PT Mustika Ratu Tbk, PT Pulau Sambu, dan PT Dua Kelinci , PT Air Mancur dan PT Capung Indah Abadi untuk produk kosmetik, santan, dan makanan ringan dan jamu.
Produk teh juga diborong perusahaan Malaysia Kong Wooi Fong Tea Merchants Sdn Bhd dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, Mega Uni Pro Sdn Bhd dari PT Sinar Sosro, serta Indoma (P.P) Sdn Bhd dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.
"tiga perusahaan importir Belgia juga menyepakati kontrak pembelian dengan tiga perusahaan eksportir Indonesia dengan total senilai 4,5 juta dolar AS. Produk-produk yang diminati yaitu furnitur dan dekorasi rumah yang disepakati pembeliannya oleh Barabas BVBA dari CV Ethno Solo. Kemudian produk makanan laut olahan dibeli oleh Indobite BVBA dari PT Sekar Bumi. Terakhir, Javanusa Sprl sepakat membeli kopi dari PT Javanero Indonesia Arta," kata Arlina.