Rabu 12 Oct 2016 09:40 WIB

Survei BI: Penjualan Eceran Agustus Tumbuh 14,4 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Belanja di supermarket
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Belanja di supermarket

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2016 yang tumbuh 14,4 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 6,3 persen (yoy) pada Juli 2016. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan penjualan ritel terjadi pada sebagian besar kelompok barang, baik kelompok makanan maupun non makanan. Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Denpasar.

"Pada September 2016, penjualan eceran diperkirakan masih tumbuh meningkat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR September 2016 yang sebesar 15,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (14,4 persen yoy)," ujar Tirta, Selasa (11/10).

Tirta menjelaskan, peningkatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada mayoritas kelompok barang, kecuali peralatan informasi dan komunikasi. Kelompok makanan diperkirakan tumbuh 17,4 persen (yoy), lebih tinggi dari 16,2 persen (yoy) pada Agustus 2016. 

Pada kelompok non makanan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesoris (28,1 persen yoy), diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya (20,3 persen yoy), terutama disebabkan oleh penjualan produk elektronik (selain audio/video).

"Survei penjualan eceran juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada November 2016 diperkirakan meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan mendatang yang meningkat 1,8 poin menjadi sebesar 122,5," tambah Tirta.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Februari 2017) diperkirakan juga meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 132,4 lebih tinggi dibandingkan 131,4 pada bulan sebelumnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement