REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung akhinya memutuskan untuk menghentikan semua penjualan Galaxy Note 7, Selasa (11/10). Samsung mendesak pemilik ponsel tersebut untuk tidak menggunakannya lagi.
"Karena keamanan konsumen tetap jadi prioritas utama kami, Samsung akan meminta semua rekan penjualan global untuk menghentikan penjualan dan mengganti Galaxy Note 7," kata perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
Sementara Samsung melanjutkan investigasi soal laporan terbaru ponsel terbakar. Samsung sudah menarik 2,5 juta ponsel Note7 pada September setelah sejumlah komplain baterai meledak. Samsung kemudian memberi pengganti ponsel tipe yang sama dan menyebutnya sudah aman. Namun kini laporan baru terus bermunculan bahwa ponsel pengganti pun memicu kebakaran.
Seorang pria di Kentucky melaporkan kamar tidurnya penuh asap saat ia bangun tidur. Asap muncul dari Note7 pengganti. Sehari sebelumnya, sebuah penerbangan domestik di AS juga dievakuasi karena ponsel tipe tersebut mengeluarkan asap di kabin.
"Konsumen dengan Galaxy Note 7 original awal dan pengganti harus mematikan dan berhenti menggunakannya," lanjut Samsung. Laporan media Korsel menyebut Samsung tampaknya akan berhenti menjual Note7 secara permanen.
Pada Selasa, Kementerian Transportasi Korsel pun mulai tegas melarang penggunaan ponsel tersebut di pesawat. Note 7 original produksi pertama telah dilarang oleh sejumlah penerbangan di seluruh dunia.
Pada Senin, perusahaan jaringan mobil AS AT&T dan T-Mobile telah berhenti mengganti atau menjual Note7. Di Inggris, Vodafone dan EE pun menangguhkan proses penggantian ponsel.