Selasa 04 Oct 2016 15:40 WIB

Jokowi Ingin Harga Gas Industri di Bawah 6 Dolar AS per MMBTU

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah melakukan kalkulasi mengenai penurunan harga gas industri. Berdasarkan perhitungannya, harga gas industri bisa diturunkan di kisaran 5-6 dolar AS per MMBTU.

Jokowi pun meminta agar kementerian dan lembaga terkait bisa mengupayakan agar harga gas industri tidak lebih dari angka tersebut. "Cukup di bawah itu (harga gas industri)," kata Jokowi dalam rapat terbatas mengenai harga gas industri di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/10).

Jokowi meminta segera dilakukan penyederhanaan dan pemangkasan rantai pasok supaya harga gas bisa secepatnya diturunkan. Namun, Jokowi juga berpesan agar penurunan ini dapat dikalkulasi lebih detail sehingga tidak mengganggu investasi di sektor gas bumi. "Harga gas harus tetap menarik investor untuk investasi di sektor hulu serta mendukung pembangunan infrastruktur, transmisi dan distribusi," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, harga gas industri di Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara lain, utamanya di lingkup Asia Tenggara. Menurut Jokowi, harga gas di Indonesia mencapai 9,5 dolar AS per MMBTU. Bahkan, kata Jokowi, masih ada industri  yang membeli gas dengan harga 11 dolar AS per MMBTU.

Sedangkan di beberapa negara ASEAN seperti Vietnam, harganya sebesar tujuh dolar AS per MMBTU. Malaysia dan Singapura bahkan lebih murah yakni di kisaran empat dolar AS per MMBTU.

Baca juga: Jokowi Minta Harga Gas Industri Segera Diturunkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement