REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jelang akhir periode pertama amnesti pajak kini giliran pengusaha Aburizal Bakrie menyerahkan Surat Pernyataan Harta (SPH) demi mendapat pengampunan pajak. Aburizal menyebutkan, keikutsertaannya dalam program amnesti pajak ini sekaligus untuk menambah modal pembangunan serta mengubur kekurangan administrasi dalam pelaporan hartanya di masa lalu.
Ical, sapaan akrab Aburizal, juga mengajak kepada masyarakat dan juga pengusaha serta pejabat untuk ikut amnesti pajak. Alasannya, dengan mengikuti amnesti pajak yang memiliki skema uang tebusan, masyarakat sekaligus memiliki andil dalam pembangunan. Belum lagi dengan adanya deklarasi harta yang berada baik di dalam atau luar negeri, kata Ical, negara akan memiliki basis pajak yang lebih besar lagi sehingga penerimaan perpajakan ke depannya akan lebih baik.
Dalam pelaporan harta kali ini, Ical menyebutkan harta dan aset yang ia laporkan kebanyakan berada di dalam negeri dengan atas namanya pribadi. Sedangkan harta dan aset yang berada di luar negeri, ia sebut tidak dalam jumlah besar. Sementara itu, untuk harta atas nama badan usaha atau perusahaan, Ical mengaku sudah melaporkannya terlebih dahulu.
"Saya kira semua akan dapat benefit amnesti pajak ini luar biasa, suatu keberanian luar biasa dari pemerintah untuk membuat suatu dasar pajak yang jadi lebih baik dari sekarang. Semua akan dapat benefitnya," ujar Ical di Kantor Pusat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis (29/9).
Dengan akan berakhirnya periode pertama ini, Ical juga mengingatkan kepada wajib pajak lainnya untuk segera mengikuti amnesti pajak. Ia menilai tarif tebusan sebesar dua persen yang bisa diperoleh selama periode pertama lebih baik dibanding dengan tarif tebusan yang bakal naik menjadi tiga persen di periode kedua dan lima persen di periode ketiga hingga Maret 2017 mendatang. "Saya kira itu kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan ke depan bagi seluruh pengushaa juga gitu," katanya.