REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kepala IT dan Inovasi Bisnis Emirates Islamic Bank Zubair Ahmed mengatakan, pendekatan inovasi teknologi terpadu pada perbankan syariah sangat penting untuk mendekatkan diri kepada nasabah dari berbagai kalangan. Apalagi, saat ini perkembangan sosial media semakin pesat dan semua orang pasti mengaksesnya.
Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sosial media yang semakin pesat tersebut, Emirates Islamic Bank telah memiliki platform online yang compliant untuk perdagangan, keuangan, dan rantai pasok. Selain itu, sejak Mei 2016 lalu Emirates Islamic Bank juga meluncurkan sistem pelayanan bank melalui akun Twitter. Sistem ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan lewat akun Twitternya.
"Kesadaran masyarakat terhadap teknologi sangat maju dalam lima sampai enam tahun terakhir, mereka menuntut transformasi proses perbankan dan ini memaksa kami untuk berubah," ujar Ahmed dilansir Computer Weekly, Selasa (27/9).
Inovasi perbankan yang dilakukan oleh Emirates Islamic Bank disebut sebagai layanan online pertama bagi perbankan syariah di seluruh dunia. Setelah meluncurkan sistem tersebut, laba Emirates Islamic Bank melonjak sebesar 25 persen menjadi 506 juta poundsterling. Selain itu, jumlah deposit pada 2015 juga mengalami peningkatan menadi 8,3 miliar poundsterling ketimbang saat Emirates Islamic Bank meluncurkan aplikasi mobile banking pertama pada 2012 silam.
Inovasi baru lainnya yang dimiliki Emirates Islamic Bank yakni aplikasi gamified banking dan Scan to Pay. Aplikasi ini memberikan kemudahan kepada nasabah untuk membayar tagihan hanya dengan memindai kode QR. Ahmed memprediksi, ide besar dalam teknologi sistem perbankan berikutnya tidak mungkin berasal dari bank itu sendiri. Namun, tuntutan teknologi akan datang dari orang-orang yang fokus pada kebutuhan pelanggan dan keterbatasan bank.
"Anda harus melihatnya sebagai ekosistem yang saling melengkapi. Dengan cara itu, kita menciptakan peluang bagi semua orang," kata Ahmed.